JAKARTA INSIDER - Peristiwa kematian AKBP Buddy Alfrits Towoliu yang tertabrak kereta api di sekitar Stasiun Jatinegara kini masih dalam pemeriksaan.
Penyidik meminta Puslabfor untuk memeriksa apakah ada kandungan racun ataupun zat berbahaya di dalam tubuh AKBP Buddy Alfrits Towoliu.
Usai menjalani serangkaian proses pemeriksaan, Puslabfor pun memberikan keterangan yang mengejutkan.
Baca Juga: Kematian AKBP Buddy Alfrits Towoliu masih jadi misteri, begini penjelasan polisi
Puslabfor memastikan secara tegas bahwa kandungan racun ataupun zat berbahaya tidak ditemukan di dalam tubuh AKBP Buddy Alfrits Towoliu.
Kabid Kimbiofor Puslabfor Kombes Pol Wahyu Marsudi mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap kandungan pestisida, arsen, sianid, dan pemeriksaan alkohol serta narkoba.
Hingga pihaknya bisa memastikan dengan yakin tidak terdapat kandungan zat berbahaya tersebut usai dilakukan pemeriksaan.
Baca Juga: Negara Asia Tenggara rayakan Waisak berbeda-beda, Kemenag tegaskan Waisak di tanggal ini
“Kita dari sisi toksikologi sudah memastikan tidak terkandung material tersebut,” ujar Wahyu dikutip JAKARTA INSIDER dari PMJ News ada Jumat (5/5/2023).
Wahyu menyampaikan bahwa awal mula pihaknya menerima barang bukti terkait kasus kematian AKBP Buddy Alfrits Towoliu pada hari Minggu (30/4/2023).
Barang bukti tersebut berupa 6 jenis, mulai dari darah korban hingga kuku dan organ tubuh korban untuk dilakukan pemeriksaan toksikologi.
“Kita lakukan pemeriksaan dengan pembatasan karena permintaan penyidik adalah pemeriksaan terkait toksikologi, maka disini kita membatasi pemeriksaan terkait dengan pestisida, arsen, sianid, dan pemeriksaan alkohol serta narkoba,” ujarnya.
Kemudian setelah itu dilakukanlah pemeriksaan dengan berbagai metode sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.