Deretan kemewahan yang dipamerkan keluarga Rafael Alun Trisambodo, dari rumah mewah, mobil, sampai tas mahal

“Ahahahaha tamat dah riwayatnya dia dan keluarga nya.. tolong kemenkeu pajak buka mata lebar2 terutama sri mulyani. jangan hanya pikirkan anggaran dari hutang, pantau itu semua anak buahnya yang ternyata mengeruk kekayaan dari under table pajak. Jangan salahkan rakyat yg curiga!” @susi***ID

“Duit spa ya...” @hand***ni23

“Katanya rubicon bukan mobil dia, tapi itu digarasi rumahnya ada. Kacau pak rafael,” @tidakke***nan

“Berasa ngintip kehidupan di syurga..???????? nikmat benerrrr... Aku mah.. apa atuh... tempe kemaren aja..masih di angetin...” @mr_**ID

“Laporan LHKPN 100 % ???” @w**tj4k

“Mustahil klu ga tau mah,sesama bis kota pasti saling menutupi,” @Verraag***ian_

Baca Juga: Waduh, beredar lagi rekaman lama percakapan suara dari Indra Bekti yang pernah mengaku bahwa dirinya gay

Harta kekayaan pegawai Direktorat Jenderal Pajak Rafael Alun Trisambodo memang ramai disorot usai kasus penganiayaan yang menjerat putranya, Mario Dandy Satriyo terhadap David Latumahina.

Telah 13 hari berlalu, kondisi David saat ini masih belum siuman. Sementara, Mario Dandy dan Shane, temannya, telah ditetapkan sebagai tersangka. Adapun AG, pacar Mario Dandy, telah naik statusnya menjadi pelaku.

Tangkap layar postingan akun Twitter @AbanggSayur terlihat berderet mobil yang diduga milik keluarga RAfael ALun Trisambodo. Ada mobil Rubicon yang dikendarai Mario DAndy saat menganiaya David Latumahina.

Sementara itu, laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) Rafael yang dilaporkan pada 2021 mencapai Rp56,10 miliar. Angka tersebut meningkat Rp35 miliar dalam kurun waktu 11 tahun, yakni Rp20,49 miliar pada 2011.

Secara rinci, harta berbentuk tanah dan bangunan milik Rafael saat ini mencapai Rp51,93 miliar, tersebar di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Sleman, dan Manado.

Baca Juga: Depo Pertamina Plumpang terbakar, DPR ramai bersuara minta Pertamina lakukan audit investigatif

Tanah dan bangunan yang memiliki nilai paling besar berada di Jakarta Barat berupa tanah seluas 766 meter persegi, dengan luas bangunan 599 meter persegi. Harta ini senilai dengan Rp21,91 miliar. Kemudian, diikuti tanah seluas 324 meter persegi di Jakarta Selatan senilai Rp13,55 miliar.

Dari 11 daftar tanah dan bangunan yang didaftarkan, empat di antaranya hanya berbentuk tanah. Sementara itu, sisanya terdapat bangunan di atas tanah tersebut.