Begini Kata Pakar Sosiolog Kriminalitas UGM Terkait Kematian Diplomat Arya Daru Pangayunan

photo author
- Jumat, 11 Juli 2025 | 11:50 WIB
Begini Kata Pakar Sosiolog Kriminalitas UGM Terkait Kematian Diplomat Arya Daru Pangayunan
Begini Kata Pakar Sosiolog Kriminalitas UGM Terkait Kematian Diplomat Arya Daru Pangayunan

JAKARTA INSIDER - Kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan hingga saat ini masih menyimpan misteri.

Sebelumnya, diplomat muda ahli Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) dengan kondisi muka tertutup lakban di kamar kos daerah Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.

Kematiannya hingga kini masih menyimpan misteri dan tanda tanya.

Baca Juga: Kemlu Meminta Masyarakat Untuk Tidak Kaitkan Kematian Diplomat Arya Daru Pangayunan Dengan Kasus TPPO

Pihak kepolisian pun hingga saat ini masih melakukan penyelidikan ketat dan memeriksa sejumlah saksi serta barang bukti untuk dikumpulkan dalam proses penyelidikan.

Terkait kasus ini, seorang pakar Sosiolog Kriminalitas Universitas Gadjah Mada (UGM), Soeprapto, akhirnya buka suara.

Pakar Sosiolog Kriminalitas Universitas Gadjah Mada (UGM), Soeprapto mengatakan bahwasanya ada ditemukan beberapa kejanggalan dan sejumlah informasi menarik dari kematian Arya Daru Pangayunan.

Baca Juga: Misteri Kematian Diplomat Muda Arya Daru Pangayunan, Polisi Masih Melakukan Olah TKP di Guest House Jakarta Pusat

Pertama, terkait kondisi muka atau kepala korban yang terlilit lakban berwarna kuning.

"Untuk itu perlu kiranya dicermati, jika posisi lilitan lakban sangat rapat, maka bisa jadi dilakukan sendiri atau orang lain.

Posisi lakban yang berbeda dapat membantu analisis tentang siapa pelaku dan untuk tujuan apa dilakukan," kata Soeprapto.

Baca Juga: Empat Mantan Anggota OPM Berikrar Setia Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi

Kedua, soal pintu kamar kos korban terkunci dari dalam. Kata Soeprapto, terkait hal ini perlu dilihat juga apakah jendela pada kamar kos itu bisa dilewati atau diakses orang.

Ketiga tentang tidak ada barang korban yang hilang. Menurutnya, hal ini bisa saja justru menjadi alibi seolah tidak ada penganiayaan atau pembunuhan dan pencurian.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayatul Nissa Rahmadani

Sumber: YouTube

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X