Heboh group Fantasi Sedarah di Facebook, Anggota DPR RI minta Polisi menangkap pelaku penyimpangan seksual

photo author
- Sabtu, 17 Mei 2025 | 20:59 WIB
Heboh group Fantasi Sedarah di Facebook, Anggota DPR RI minta Polisi menangkap pelaku penyimpangan seksual
Heboh group Fantasi Sedarah di Facebook, Anggota DPR RI minta Polisi menangkap pelaku penyimpangan seksual

JAKARTA INSIDER - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKB, Abdullah, menyuarakan kemarahannya atas kemunculan grup Facebook bernama Fantasi Sedarah yang belakangan viral karena memuat konten penyimpangan seksual bertema inses.

Melihat fenomena ini, Abdullah meminta Kepolisian bertindak cepat dan tegas untuk menelusuri serta menangkap pelaku di balik grup tersebut.

"Mereka betul-betul sangat keterlaluan. Tidak bermoral. Orang-orang yang rusak akal dan moralnya. Mereka harus ditindak tegas," ujarnya.

Baca Juga: WNI berulah lagi! Kepolisian Arab Saudi berhasil menangkap 2 orang dari Jawa Barat diduga praktik Haji Ilegal

Grup yang mencuat ke publik karena membahas hubungan seksual sedarah itu ternyata telah diikuti lebih dari 32.000 anggota, angka yang membuat Abdullah geleng-geleng kepala.

Ia menyebut keberadaan grup ini sebagai bentuk penyimpangan berat yang mencederai akal sehat dan nilai-nilai moral.

"Saya tidak habis pikir, bagaimana ada grup semacam itu di medsos. Parahnya lagi, pengikutnya sangat banyak. Padahal itu jelas-jelas menyimpang," tegasnya lagi.

Baca Juga: Catat! Ini jadwal hingga cara daftar SPMB 2025 di Jakarta

Menurut legislator dari Dapil Jawa Tengah VI ini, keberadaan grup semacam itu bukan hanya mencoreng nilai sosial, tetapi juga berpotensi memicu kekerasan seksual, terutama terhadap perempuan dan anak-anak.

Lebih miris lagi, ia mengungkap bahwa salah satu unggahan dalam grup tersebut menampilkan foto anak kecil milik salah satu anggota, dengan narasi yang mengarah pada praktik inses.

"Ini kan gila. Orang tua yang gila itu. Maka, saya katakan, grup medsos semacam itu sangat berbahaya. Ini tidak boleh dibiarkan," katanya dengan nada geram.

Baca Juga: Hasil perundingan Rusia dan Ukraina di Turki, keduanya sepakat tukar 1000 tahanan perang

Abdullah pun mendorong aparat penegak hukum untuk segera bertindak.

Ia meminta agar pihak Kepolisian memburu dan memproses hukum siapa pun yang berada di balik grup menyimpang tersebut, mulai dari admin hingga para anggotanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayatul Nissa Rahmadani

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X