Klarifikasi Kejagung: Bukan Emas Palsu, Tapi Emas Ilegal
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana, turut memberikan klarifikasi bahwa emas yang beredar bukanlah emas palsu, melainkan emas asli yang berasal dari sumber ilegal.
"Ini bukan emas palsu. Emasnya tetap asli sebagaimana standar Antam. Namun, emas tersebut berasal dari sumber ilegal seperti tambang-tambang liar atau luar negeri," kata Ketut.
Ia juga menambahkan bahwa peredaran emas ilegal ini berdampak negatif terhadap pasar.
"Jika emas ilegal beredar terlalu banyak, seperti uang yang beredar di pasaran, maka pasokan akan meningkat dan permintaan menurun. Ini yang menyebabkan harga emas turun dan negara mengalami kerugian," jelasnya.
Baca Juga: Marak PHK Massal, Pemerintah wajib segera bertindak untuk lindungi Pekerja
Akibat peredaran emas ilegal tersebut, terjadi selisih harga yang berpotensi merugikan keuangan negara.
"Ada selisih harga yang signifikan. Ini yang menjadi fokus penyelidikan kami dalam kasus ini," tambah Ketut.
Baca Juga: Didukung Kejaksaan Agung, Pertamina pastikan Pertamax sesuai spesifikasi dan standar kualitas
PT Antam: Emas yang Kami Produksi 100% Asli
Menanggapi isu ini, Presiden Direktur PT Antam, Nico Kanter, menegaskan bahwa PT Antam tidak pernah memproduksi emas palsu.
"Tidak ada yang namanya emas palsu di PT Antam. Semua produk kami telah melalui standar sertifikasi yang ketat," ujar Nico dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR pada 2024.
PT Antam sendiri telah mendapatkan sertifikasi dari London Bullion Market Association (LBMA), sebuah lembaga internasional yang menerapkan standar ketat dalam proses audit emas.
LBMA memastikan bahwa emas yang diproduksi oleh Antam memenuhi standar kemurnian global, sehingga kecil kemungkinan bagi perusahaan untuk mengedarkan emas palsu.
Baca Juga: Buka opsi tokoh Luar Negeri, Prabowo pastikan pejabat BPI Danantara bersih dari titipan
Artikel Terkait
LEMIGAS Pastikan Kualitas BBM di SPBU Sesuai Standar, Viral Video Masyarakat Isi BBM di SPBU Shell
Pelamar Akademi Polisi Tembus 8 Ribu, Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo: Rekrutmen Akpol Transparan, Pakai Calo Dipastikan Sia-Sia!
Anggota Komisi VI DPR RI, Asep Wahyuwijaya: Ada Sindikat dan Permufakatan Jahat yang Terjadi secara Sistematis di Tubuh Pertamina, Perlu Audit Total
Periksa adanya kemungkinan tersangka baru, Kejagung periksa 8 orang saksi terkait dugaan korupsi minyak mentah PT Pertamina
WNI asal Majalengka terancam hukuman mati di Ethiopia, keluarga minta bantuan Pemerintah