Di bengkel itu mereka membuat pelampung dan perahu karet dari 50 lebih jas hujan hasil curian.
Saat mereka bekerja di bengkel rahasia itu, mereka harus menyembunyikan ketidakhadirannya dari para penjaga yang secara berkala melakukan pemeriksaan pada malam hari.
Jadi mereka membuat kepala papier-mâché tiruan dari sabun, pasta gigi, dan kertas toilet.
Pada 11 Juni 1962 malam, setelah berbulan-bulan melakukan persiapan. Akhirnya mereka siap menjalankan rencana cerdik itu.
Dengan meninggalkan kepala boneka di tempat tidur untuk mengelabui penjaga, Frank dan Anglin bersaudara merangkak keluar melalui lubang di bawah wastafel. Sementara Allen, gagal melakukan rencananya karena dia tidak bisa keluar dari selnya tepat waktu, jadi dia lebih memilih untuk melanjutkan istirahatnya.
Sementara Frank dan Anglin bersaudara, mereka naik ke atap sel, berlari melintasinya sambil membawa perahu karet.
Ketika di depan menara penjaga, mereka meluncur turun pipa pembuangan luar, menyeberangi halaman penjara, memanjat dua pagar kawat berduri setinggi 3,7 meter secara berurutan, dan bergegas menuruni tanggul curam ke pantai timur laut pulau. Di tepi laut mereka menggembungkan perahu karetnya dan berangkat menuju tujuan mereka, Pulau Angel, dua mil ke utara.
Artikel Terkait
Beginilah potret senyum lebar seorang pelajar SD di Boyolali usai menikmati makan siang bergizi gratis program kerja Presiden RI Prabowo Subianto
Baru hari pertama program makan siang bergizi gratis di Boyolali, para orang tua mengaku anak lebih gembira makan bersama teman di sekolah
UNRWA sebut tak ada tempat berlindung atau rumah yang aman untuk warga Gaza, 80 persen wilayah dikuasai Israel
Kejam! Pasukan zionis Israel menyamar jadi anggota paramedis di Rumah Sakit Gaza, tembaki pasien dan petugas
Ini dia 6 Manfaat Olahraga Tenis bagi Lansia