Kawin tangkap kontroversial kembali terjadi di Sumba Barat Daya, tradisi adat yang kini melenceng

photo author
- Sabtu, 9 September 2023 | 08:00 WIB
Mengungkap sisi gelap praktik kawin tangkap yang meresahkan di Sumba Barat Daya yang kembali terjadi di masa modern (Unsplash Sander Sammy)
Mengungkap sisi gelap praktik kawin tangkap yang meresahkan di Sumba Barat Daya yang kembali terjadi di masa modern (Unsplash Sander Sammy)

Pelaku kadang menggunakan alasan adat atau tradisi untuk menculik dan membawa perempuan Sumba, bahkan dengan senjata, tanpa persetujuan sebelumnya.

Baca Juga: Indonesia Corruption Watch ungkap deretan mantan terpidana korupsi dalam daftar BCS anggota legislatif

Praktik ini yang melenceng telah merendahkan martabat perempuan dan meningkatkan tingkat perkawinan anak-anak di Indonesia.

Hal ini sangat bertentangan dengan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan melanggar Konvensi Penghapusan Diskriminasi pada Perempuan (CEDAW) yang telah diratifikasi oleh Indonesia.

Ironisnya, korban kawin tangkap tidak hanya melibatkan perempuan dewasa, tapi juga anak-anak, memperparah masalah perkawinan anak di Indonesia.

Baca Juga: Dokumenter Netflix ungkap kasus Jessica Wongso, berburu kebenaran dalam kopi beracun sianida

Meskipun bertentangan dengan nalar sehat, dalam beberapa kasus, kasus ini tidak berujung pada keadilan hukum.

Dengan tangkapan dua pelaku, saatnya mendalami akar masalah dan mengakhiri praktik kawin tangkap yang tidak manusiawi ini.

Tradisi yang sudah lama dihormati perlu dikembalikan pada nilai-nilai aslinya yang menghormati hak asasi manusia dan martabat perempuan.

Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat memastikan bahwa masa depan Sumba Barat Daya, NTT, akan lebih bermartabat dan aman untuk semua.***

 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jaka LI

Sumber: Twitter @kegblgnunfaedh

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X