Kawin tangkap kontroversial kembali terjadi di Sumba Barat Daya, tradisi adat yang kini melenceng

photo author
- Sabtu, 9 September 2023 | 08:00 WIB
Mengungkap sisi gelap praktik kawin tangkap yang meresahkan di Sumba Barat Daya yang kembali terjadi di masa modern (Unsplash Sander Sammy)
Mengungkap sisi gelap praktik kawin tangkap yang meresahkan di Sumba Barat Daya yang kembali terjadi di masa modern (Unsplash Sander Sammy)

JAKARTA INSIDER - Baru-baru ini, peristiwa kawin tangkap kembali mencoreng tradisi adat yang dikenal di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Meskipun kawin tangkap adalah bagian dari proses adat peminangan perempuan di sana, tahun-tahun terakhir ini tradisi ini telah melenceng dari akar budayanya.

Tradisi kawin tangkap sebenarnya merupakan langkah awal dalam proses peminangan perempuan dalam adat masyarakat Sumba.

Baca Juga: Akun YouTube DPR RI diretas, tampilkan konten live judi online dari Turki

Dalam istilah adat, ini disebut sebagai "piti rambang" atau "ambil paksa".

Pada dasarnya, ini adalah peristiwa dimana calon mempelai laki-laki 'menangkap' calon mempelai perempuannya untuk kemudian dilamar dan dinikahi.

Namun, dalam versi aslinya, kawin tangkap melibatkan persetujuan kedua belah pihak dan melibatkan simbol-simbol adat yang kaya makna.

Baca Juga: Yudi Saputra WNI di Los Angeles hilang, KJRI LA dan keluarga mohon bantuan

Pihak perempuan yang akan ditangkap sudah mempersiapkan diri dengan berdandan dan mengenakan pakaian adat lengkap.

Calon mempelai laki-laki akan menunggang kuda dan menangkap mempelai perempuannya di lokasi yang telah disepakati bersama.

Ini adalah bagian dari upacara peminangan yang disertai dengan pemberian simbolik seperti kuda dan parang Sumba sebagai tanda permintaan maaf serta pengumuman pernikahan.

Baca Juga: Bareskrim akhirnya panggil Rocky Gerung terkait pernyataan kontroversial terhadap Presiden Jokowi

Namun, seiring berjalannya waktu, tradisi ini mulai melenceng dari nilai-nilai aslinya.

Beberapa tahun terakhir, kita sering mendengar tentang kawin tangkap yang disertai dengan paksaan, intimidasi, dan bahkan kekerasan terhadap perempuan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jaka LI

Sumber: Twitter @kegblgnunfaedh

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X