Ayano Tsukimi mengembalikan kehidupan di Desa Nagoro, Jepang

photo author
- Rabu, 12 Oktober 2022 | 10:30 WIB
Sejumlah boneka yang menyerupai manusia ditempatkan di lokasi penduduk Nagoro biasa beraktifitas (japanesestation.com, 20/1/2021)
Sejumlah boneka yang menyerupai manusia ditempatkan di lokasi penduduk Nagoro biasa beraktifitas (japanesestation.com, 20/1/2021)

JAKARTA INSIDER - Ada satu desa di negara Jepang yang mayoritas penduduknya dihuni boneka. Desa itu bernama Nagoro, terletak di wilayah prefektur Tokusima, Pulau Sikoku. Dulu, desa ini dihuni sekitar 300 orang.

Faktor ekonomi mendorong sebagian penduduk desa untuk hijrah ke kota dan faktor kelahiran tidak sebanding dengan jumlah orang meninggal mengakibatkan penduduk desa mengalami penurunan drastis dari jumlah warga setempat.

Hingga akhirnya diketahui jumlah warga Desa Nagoro berjumlah 37 orang saja, walaupun demikian warga desa ini tetap menjalani kehidupan seperti biasa.

Baca Juga: Erdogan bakal ketemu Putin di Astana, berharap Presiden Rusia dan Ukraina mau ketemuan untuk hentikan perang

Dikutip JAKARTA INSIDER dari laman artforia.com (2016), kisah menyedihkan itu berubah menjadi sesuatu yang luar biasa, berkat salah satu seniman yang kembali ke Desa Nagoro bernama Ayano Tsukimi.

Sejumlah boneka yang menyerupai manusia ditempatkan di lokasi penduduk Nagoro biasa beraktifitas (japanesestation.com, 20/1/2021)
Sejumlah boneka yang menyerupai manusia ditempatkan di lokasi penduduk Nagoro biasa beraktifitas (japanesestation.com, 20/1/2021)

Ayano Tsukimi , seorang wanita paruh baya yang telah berusia 64 tahun ini seakan menjadi penyelamat di desanya. Setelah dari Osaka, ia kembali ke.Nagoro untuk merawat keluarganya yang sudah tua. Ia sangat melihat kondisi keluarganya. Begitu juga dengan desa kelahirannya yang semakin sepi dan seakan hampir punah.

Selama tinggal di desa tersebut, dirinya dirundung masalah dari hewan-hewan liar yang sering merusak tanaman para penduduk. Hingga dirinya berinisiatif membuat boneka sawah yang bertujuan untuk menakut-nakuti hewan tersebut.

Sejumlah boneka yang menyerupai manusia ditempatkan di lokasi penduduk Nagoro biasa beraktifitas (japanesestation.com, 20/1/2021)
Sejumlah boneka yang menyerupai manusia ditempatkan di lokasi penduduk Nagoro biasa beraktifitas (japanesestation.com, 20/1/2021)

Dari setiap boneka sawah yang dibuat dirinya merasakan hal istimewa, seakan-akan para boneka tersebut nyata, hidup dalam desa. Berawal dari hal itu, Ayano Taukimi mencoba membuat replika keluarga dekatnya yang telah meninggal dari boneka seukuran manusia.

Boneka pertama yang dibuat oleh Ayano Tsukimi adalah boneka yang menyerupai mendiang ayahnya. Kemudian, dia melanjutkan membuat boneka lainnya hingga melebihi jumlah penduduk asli di desa tersebut.

Baca Juga: Hacker Rusia mengaku retas situs web bandara utama Amerika Serikat, ini teknik yang dipakai

Dirinya pun menaruh boneka-boneka tersebut tepat dimana dahulu orang yang telah meninggal itu sering berada. Boneka-boneka tersebut menggunakan pakaian-pakaian manusia dikarenakan bentuk dan struktur boneka buatannya tidak jauh beda dari manusia asli, sehingga menjadikan kediamannya nyaman, ramai dan terasa masih seperti dulu bersama orang-orang yang dicintai.

Sejumlah boneka yang menyerupai manusia ditempatkan di lokasi penduduk Nagoro biasa beraktifitas (japanesestation.com, 20/1/2021)
Sejumlah boneka yang menyerupai manusia ditempatkan di lokasi penduduk Nagoro biasa beraktifitas (japanesestation.com, 20/1/2021)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jeki Purwanto

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aura Kasih akui idap OCD akut: Pusing lihat berantakan

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:49 WIB
X