JAKARTA INSIDER - Ada satu desa di negara Jepang yang mayoritas penduduknya dihuni boneka. Desa itu bernama Nagoro, terletak di wilayah prefektur Tokusima, Pulau Sikoku. Dulu, desa ini dihuni sekitar 300 orang.
Faktor ekonomi mendorong sebagian penduduk desa untuk hijrah ke kota dan faktor kelahiran tidak sebanding dengan jumlah orang meninggal mengakibatkan penduduk desa mengalami penurunan drastis dari jumlah warga setempat.
Hingga akhirnya diketahui jumlah warga Desa Nagoro berjumlah 37 orang saja, walaupun demikian warga desa ini tetap menjalani kehidupan seperti biasa.
Dikutip JAKARTA INSIDER dari laman artforia.com (2016), kisah menyedihkan itu berubah menjadi sesuatu yang luar biasa, berkat salah satu seniman yang kembali ke Desa Nagoro bernama Ayano Tsukimi.
Ayano Tsukimi , seorang wanita paruh baya yang telah berusia 64 tahun ini seakan menjadi penyelamat di desanya. Setelah dari Osaka, ia kembali ke.Nagoro untuk merawat keluarganya yang sudah tua. Ia sangat melihat kondisi keluarganya. Begitu juga dengan desa kelahirannya yang semakin sepi dan seakan hampir punah.
Selama tinggal di desa tersebut, dirinya dirundung masalah dari hewan-hewan liar yang sering merusak tanaman para penduduk. Hingga dirinya berinisiatif membuat boneka sawah yang bertujuan untuk menakut-nakuti hewan tersebut.
Dari setiap boneka sawah yang dibuat dirinya merasakan hal istimewa, seakan-akan para boneka tersebut nyata, hidup dalam desa. Berawal dari hal itu, Ayano Taukimi mencoba membuat replika keluarga dekatnya yang telah meninggal dari boneka seukuran manusia.
Boneka pertama yang dibuat oleh Ayano Tsukimi adalah boneka yang menyerupai mendiang ayahnya. Kemudian, dia melanjutkan membuat boneka lainnya hingga melebihi jumlah penduduk asli di desa tersebut.
Baca Juga: Hacker Rusia mengaku retas situs web bandara utama Amerika Serikat, ini teknik yang dipakai
Dirinya pun menaruh boneka-boneka tersebut tepat dimana dahulu orang yang telah meninggal itu sering berada. Boneka-boneka tersebut menggunakan pakaian-pakaian manusia dikarenakan bentuk dan struktur boneka buatannya tidak jauh beda dari manusia asli, sehingga menjadikan kediamannya nyaman, ramai dan terasa masih seperti dulu bersama orang-orang yang dicintai.
Artikel Terkait
Mencintai Nabi Muhammad saw. di atas apapun
Berbahaya! Makan berlebihan dapat merusak fungsi otak
Kebocoran data masih jadi polemik, UU PDP wujud komitmen DPR untuk lindungi data masyarakat
Film KKN di Desa Penari tayang kembali pada 29 Desember 2022: Luwih Dowo, Luwih Medeni
Meski lakukan serangan rudal membabi buta, mantan Komandan NATO ungkap militer Rusia di ambang kehancuran
Hacker Rusia mengaku retas situs web bandara utama Amerika Serikat, ini teknik yang dipakai
Erdogan bakal ketemu Putin di Astana, berharap Presiden Rusia dan Ukraina mau ketemuan untuk hentikan perang