Cerita di balik kepergian Bunda Iffet, penyelamat Slank dari jeratan narkoba

photo author
- Minggu, 27 April 2025 | 19:15 WIB
Bunda Iffet tinggalkan duka mendalam, wafat di usia 87 tahun (instagram/bimbimslank)
Bunda Iffet tinggalkan duka mendalam, wafat di usia 87 tahun (instagram/bimbimslank)

JAKARTA INSIDER - Slank tetap bertahan sebagai salah satu ikon musik paling berpengaruh di Indonesia hingga saat ini.

Namun, di balik perjalanan panjang band legendaris ini, terdapat sosok penting yang tak bisa dipisahkan, yaitu Bunda Iffet, nama yang begitu dihormati oleh personel Slank dan para penggemarnya, Slankers.

Baca Juga: Berpulang di usia 87 tahun, Bunda Iffet ibunda Bimbim jadi sosok penting di balik perjalanan karir Slank

Profil Singkat Bunda Iffet

Lahir pada 12 Agustus 1937, Iffet Veceha, yang akrab disapa Bunda Iffet, merupakan ibu dari Bimo Setiawan Almachzumi atau yang lebih dikenal sebagai Bimbim, drummer sekaligus pendiri Slank.

Perannya dalam perjalanan Slank bukan hanya sebagai ibu kandung Bimbim, tapi juga sebagai “ibu” bagi seluruh personel Slank dan penggemar setia mereka.

Baca Juga: Wasiat terakhir Ricky Siahaan, dimakamkan dengan lagu Landslide dan piknik di taman San Diego Hills

Pahlawan di Tengah Masa Kelam

Pada era 1990-an, Slank mengalami masa sulit akibat penyalahgunaan narkoba yang hampir menghancurkan masa depan mereka.

Di tengah keterpurukan itu, Bunda Iffet tampil sebagai penyelamat.
Ia menjadi figur paling keras dan tegas dalam mengarahkan Slank untuk keluar dari jerat narkoba, bahkan merancang langkah-langkah rehabilitasi secara serius.

Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Ari Lasso pada 25 Juni 2021, yang kembali dikutip pada Minggu, 27 April 2025, Kaka dan Bimbim mengenang peran besar Bunda Iffet.

Baca Juga: Begini klarifikasi mutasi plat nomor mobil Lexus Dedi Mulyadi usai viral tunggakan pajak

Kaka menuturkan bahwa Bunda Iffetlah yang merancang karantina ketat untuk personel Slank, bahkan melibatkan pengawasan ketat dari aparat kepolisian.

"Bunda yang ngerumusin, anak-anak ini harus dikarantina bareng, dikurung di Potlot, dijaga polisi," ungkap Kaka.

Sementara itu, Bimbim menjelaskan lebih lanjut bahwa selama proses tersebut, mereka tidak diperbolehkan memegang uang atau handphone, untuk mencegah godaan dari luar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Gitta Wahyu Cahyani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aura Kasih akui idap OCD akut: Pusing lihat berantakan

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:49 WIB
X