Kamu bertanyeaa, apa sih arti tren kerja ‘quiet quitting’? Enak sih kerja sesuai 'argo', tapi rawan kena PHK

photo author
- Minggu, 1 Januari 2023 | 10:35 WIB
Ilustrasi. Kerja ala quiet quitting, kerja sesuai arno namun rawan PHK
Ilustrasi. Kerja ala quiet quitting, kerja sesuai arno namun rawan PHK
  1. Beban kerja yang berlebihan

Nggak sedikit pegawai bekerja di luar kontrak yang telah disepakati. Malah terkadang, diminta melakukan tugas yang bukan pekerjaanmu atau atasan selalu menambah pekerjaan secara mendadak.

Beban yang terlalu banyak ini lama-lama membuat kalian demotivasi dalam bekerja dan memilih kerja secukupnya.

Baca Juga: Daun Salam hingga Meniran, rebusan 5 jenis daun ini bisa menurunkan tekanan darah tinggi

  1. Menghabiskan seluruh waktu untuk bekerja

Beban kerja yang banyak memaksa pekerja untuk lembur. Keseringan lembur inilah yang membuat kamu nggak punya waktu luang untuk bersosialisasi di luar jam kerja atau waktu untuk keluarga.

Meski demikian, quiet quitting mempunyai dampak positif, yakni adalah work-life balance.

Quiet quitting membuat pekerja punya waktu luang lebih banyak di luar pekerjaan dan terhindar dari kecemasan dan depresi.

Baca Juga: Dipercaya sebagai pembawa keberuntungan, inilah 5 fakta unik kucing belang tiga

Sebab, seperti yang kita ketahui, pekerja workaholic memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan mental dan fisik.

Mereka yang menerapkan prinsip quite quitting, tidak akan terlalu larut dalam pekerjaannya, sehingga bisa terhindar dari stres dan burnout.

Quiet quitting tidak hanya memberikan manfaat pada kesehatan mental karyawan secara individual melainkan juga interaksi dengan teman-teman sekantor.

Quiet quitting akan mencegah persaingan tidak sehat yang saling sikut menyikut atau menjelek-jelekkan kawan kantor.

Baca Juga: Gerak cepat pasukan oranye bersihkan sampah warga Jakarta, usai perayaan malam tahun baru

Namun sisi negatifnya, kamu jadi rawan terkena PHK. Kok bisa?

Dengan menerapkan quiet quitting, tanpa disadari bisa mengurangi produktivitas pekerjaan kalian. Apabila lingkungan kurang mendukung terhadap permasalahan kamu dalam bekerja sehingga mengurangi produktivitas, kamu bisa terkena PHK atau dipecat.

Itulah arti istilah quiet quitting dalam dunia kerja. Nah, biar pekerjaan kalian tenang dan lancar, kelola dengan imbang antara hak dan kewajiaban kalian ya!*** 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: dbs.com, gajigesa.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X