Dalam beberapa percobaan, subjek penelitian yang menerapkan jendela makan 8 jam bisa mengurangi berat badan, tekanan darahnya lebih rendah, dan melihat peningkatan penanda stres oksidatif.
Baca Juga: Detik-detik Nikita Mirzani ditahan Kejari Serang, Benarkah tak ada perlakuan spesial?
Ketika para peneliti mengeksplorasi mekanismenya, mereka menemukan bahwa periode puasa yang lebih lama memberi waktu bagi tubuh untuk melakukan lebih banyak perbaikan. Namun perbaikan ini biasanya kurang optimal jika waktu untuk mencerna makanan terlalu lama.
Namun penelitian menunjukkan bahwa saat ini banyak orang makan atau minum sesuatu yang berkalori selama 14 atau 15 jam sehari, yang berarti tubuh berpuasa hanya 9 atau 10 jam semalam.
Artinya, durasi perbaikan pada tubuh setiap malamnya semakin berkurang, mungkin hanya tiga atau empat jam, sementara waktu idealnya enam jam bahkan 12 jam.***
Artikel Terkait
Ganjar Pranowo diberi sanksi, Sekjen PDI Perjuangan: Jangan ada yang melangkahi Megawati
Pastikan tak ada perlakuan khusus, Kepala Rutan ungkap kondisi Nikita Mirzani saat ini
Detik-detik Nikita Mirzani ditahan Kejari Serang, Benarkah tak ada perlakuan spesial?
Terungkap, ini alasan Nikita Mirzani ditahan Kejari Serang, ternyata...
Pasca tragedi Kanjuruhan, Arema FC dukung percepatan transformasi sepak bola di Indonesia
Ide jualan laris manis: Resep cilok mercon pedas, cocok untuk ngemil