Sebuah penelitian menunjukkan, bahwa mengkonsumsi asupan yang tinggi lemak trans bisa menyebabkan penurunan kognitif, membuat volume otak lebih rendah, dan kemampuan mengingat yang buruk.
Baca Juga: Tak disangka, ternyata jambu biji dan lima buah ini bisa ampuh turunkan kolesterol
Makanan manis
Otak memang menggunakan energi dalam bentuk glukosa, sejenis gula, untuk memicu aktivitas seluler. Tapi makanan yang mengandung gula tinggi bisa menyebabkan kelebihan glukosa di otak.
Hal ini dapat menyebabkan gangguan memori dan berkurangnya plastisitas hippocampus, bagian otak yang mengontrol memori.
Makanan gurih juga mengandung gula tambahan, seperti saus pasta yang dibeli di toko, saus tomat, saus salad, dan bahkan sup kalengan.
Baca Juga: Mantap bercerai, Venna Melinda cuek dengan ancaman Ferry Irawan yang akan menyebar video bugilnya
Makanan dengan pemanis buatan
Pemanis buatan yang dimaksud termasuk sakarin, sukralosa dan stevia. Selain itu, aspartam bisa sangat berbahaya.
Hal ini juga menyebabkan oksidasi, yang meningkatkan radikal bebas berbahaya di otak.
Beberapa alternatif untuk dipertimbangkan yaitu madu, ekstrak buah biksu atau gula kelapa.
Baca Juga: Tak boleh selingkuh, ternyata PNS boleh poligami. Simak aturannya, biar tidak salah paham
Makanan olahan dan instan
Mengonsumsi makanan olahan dapat berisiko menutup DNA di otak. Sebuah studi tahun 2022 juga menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi makanan ultra-olahan dalam jumlah tinggi seperti makanan yang dipanggang dan soda lebih mungkin mengalami depresi ringan dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi paling sedikit.
Hal ini karena nutrisi penting dari makanan kemasan atau olahan instan yang cepat saji ternyata malah tergantikan dengan gula, garam, dan lemak. Dengan banyak mengkonsumsi asupan seperti ini malah membuat lemak akan menumpuk di sekitar organ vital.