JAKARTA INSIDER – Setiap orang pasti pernah mengalami cegukan. Suara khas ‘hik’ ini biasanya bisa hilang dengan sendirinya.
Ada banyak tips dan trik untuk menghilangkan gangguan cegukan, mulai dari menarik lidah dengan lembut hingga menahan napas atau berkumur air .
Tapi kenapa kita bisa cegukan?
Cegukan merupakan suatu kondisi dimana munculnya suara aneh yang tiba-tiba muncul dari tubuh tanpa adanya pertanda khusus sebelumnya. Kondisi ini disebabkan iritasi pada persarafan yang menghubungkan otak dengan diafragma.
Cegukan umumnya tidak berbahaya. Namun, cegukan yang berlangsung lama bisa menjadi gejala dari penyakit yang berat.
Menurut peneliti, cegukan sering dialami pada perokok dan orang yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar. Rumah sakit dan unit perawatan paliatif juga mengamati cegukan pada pasien yang dirawat karena stroke dan beberapa jenis kanker.
Baca Juga: Rafie, dosen UII yang dikabarkan hilang ternyata berada di Amerika Serikat karena alasan ini
Dokter di Italia melaporkan kasus di mana aktivitas pria dapat memicu cegukan hanya dengan mencukur dan membelai janggut mereka. Di antara penyebab kondisi yang lebih tidak jelas adalah stroke dan berbagai jenis kanker.
Seperti dikutip dari laman Express, Jumat (23/2/2023), News Medical Life Sciences menyebut daftar kanker yang terkait dengan cegukan sangat banyak seperti kanker esofagus, perut, pankreas, beberapa tumor otak, tumor mediastinum, dan paru-paru.
Badan kesehatan itu menyatakan, dalam kondisi seperti ini cegukan bisa terjadi saat saraf yang bertanggung jawab untuk diafragma mengalami iritasi.
Baca Juga: Benarkah perempuan berpayudara besar rentan kena kanker payudara? Cek faktanya
"Apa pun yang menyebabkan perut Anda buncit dapat menyebabkan cegukan. Perokok rentan karena terus-menerus menelan udara," ungkap asisten profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Texas A&M Health Science Center, Timothy Pfanner.
Pfanner mengatakan, terkadang dia mendapatkan cegukan yang sulit diatasi pada pasien yang didiagnosis menderita kanker otak, kelenjar getah bening, atau kanker perut.