JAKARTA INSIDER - Kabupaten Nagan Raya, yang terletak di pesisir barat jalur pantai Aceh, tepatnya laut Samudera Hindia, memiliki banyak khasanah atraksi seni budaya tradisi.
Sebut saja seni budaya rapa'i saman, seudati, rateeb meuseukat, tarian ranup lampuan, rapa'i tuha, rapa'i kadrin.
Sejak booming media sosial (medsos) beberapa tahun terakhir, banyak atraksi seni budaya yang ditampilkan di dalam keseharian acara tertentu di masyarakat, ada atraksi seni budaya yang tidak sesuai dengan pakemnya, dan cenderung menyimpang dari nilai-nilai Syari'at Islam, adat istiadat dan budaya yang hidup dalam keseharian di kabupaten yang kaya dengan sumber daya alam emas, batu bara dan zona pertanian dan perkebunan ini.
Dewan Kesenian Aceh ( DKA ) Nagan Raya yang saat ini diketuai oleh Tgk. Faisal Adnan Qubsy, ST, yang baru dilantik oleh PJ. Bupati Fitriany Farhas beberapa bulan yang lalu untuk kepengurusan 2022-2025, merasa prihatin dengan atraksi seni budaya tradisi di Nagan Raya yang viral di sejumlah medsos dan bisa disaksikan oleh dunia.
Maka, DKA perlu mengundang dan melakukan musyawarah bersama dengan unsur-unsur Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora), dan pimpinan dan ketua Majelis Adat Aceh MAA), Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), dan Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kabupaten Nagan Raya.
Musyawarah bersama ini saat ini sedang berlangsung di kantor sekretariat DKA di bilangan pusat perkantoran dan bisnis di Kota Jeuram, Seunagan, Nagan Raya, Kamis (6/7) sejak pukul 9.30 hingga saat ini sedang berlangsung.
Amatan awak media Jakarta Insider di lokasi musyawarah bersama ini, pembahasan tentang kriteria atraksi seni budaya yang sesuai dengan Syari'at Islam dan adat istiadat, serta nilai-nilai budaya lokal, serta atraksi seni budaya yang menyimpang dan melanggar dengan nilai-nilai yang hidup di Nagan Raya.
Juga, terkait pembinaan dan pengembangan atraksi seni budaya tradisi yang digemari oleh warga Nagan Raya secar turun temurun.
Musyawarah bersama ini dimoderatori langsung oleh Ketua DKA, Tgk. Faisal Adnan Qubsy.
Baca Juga: Aktifis Alamp kritisi APBK-P Banda Aceh terkait anggaran tahun 2022, harus diaudit khusus
Untuk diketahui, belum lama ini beredar atau viral video atraksi seni budaya yang diberi judul rateeb meuseukat, di medsos tiktok dan sejenisnya.
Namun menurut banyak kalangan pemangku seni budaya di Nagan Raya, tampilan atraksi seni budaya yang ada dalam video viral dimaksud, telah keluar dari nilai-nilai dan kriteria rateeb meuseukat.
Artikel Terkait
Tentang kereta api Aceh, Anggota DPR RI Teungku Rafli KanDe sampaikan hal ini ke Pemerintah
Vokalis musik etnik Aceh, Safira Amalia akan tampil di pentas UMKM Rameune Nagan Raya Expo malam ini!
Ini alasan setahun absen di publik, warga Banda Aceh kini bisa ikuti taushiyah Tgk Samsul Bahri
Aktifis Alamp kritisi APBK-P Banda Aceh terkait anggaran tahun 2022, harus diaudit khusus
6 Rekomendasi tempat wisata menarik dan populer di Banda Aceh, nomor 4 buat kamu merasakan sensasi di Madinah