"Ah sayangnya aku lagi di Jakarta, lagi jauh dari rumah. Cuman mau ngobrol aja sama guru nya, ngga marah-marah ????," katanya.
Mamah Adam juga merasa kesulitan dengan tugas ini. Dia mengatakan, "Jangankan adikku, ortunya aja pusing nonton filmnya. Jadi bingung bantuin ngerjain tugasnya juga."
Sementara beberapa orang mungkin berpendapat bahwa menonton film PG-13 tidak akan merusak anak-anak, masalahnya lebih tentang konteks dan pemahaman yang tepat.
Tugas-tugas semacam ini menimbulkan pertanyaan tentang apakah pendidikan yang sesuai dengan usia dan pengembangan anak diutamakan dalam pengajaran bahasa Inggris.
Baca Juga: Kota New York terendam banjir bandang, Kemlu pastikan tidak ada korban WNI
Kisah ini menyoroti pentingnya komunikasi antara guru dan orangtua dalam menentukan tugas-tugas yang sesuai dengan usia anak-anak.
Tugas haruslah mendukung perkembangan mereka dan memastikan bahwa mereka dapat mengambil manfaat dari pengalaman belajar mereka.***
Artikel Terkait
Kota New York terendam banjir bandang, Kemlu pastikan tidak ada korban WNI
Bung Karno dan tokoh nasional lawas lainnya tidak pernah terlihat menggunakan kemeja batik, ini alasannya
Libya diterpa banjir besar, Pemerintah Indonesia kirim bantuan kemanusiaan
Rakernas Korpri 2023: Jokowi ingatkan ASN untuk dorong kinerja dan inovasi demi reformasi birokrasi
Selebtweet Danarjon tenyata punya banyak utang invoice, hingga kini teman sendiri belum dibayar