JAKARTA INSIDER - Indonesia, Tanah Air yang kaya akan keberagaman budaya, tidak hanya memiliki warisan sejarah yang besar, tetapi juga budaya yang kaya akan tradisi dan busana.
Salah satu busana tradisional yang kini menjadi ikon identitas Indonesia adalah batik.
Batik, yang kini sering kita lihat digunakan sebagai kemeja oleh berbagai kalangan, memang telah menjadi simbol busana nasional yang memukau.
Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa tokoh nasional lawas seperti Bung Karno, Bung Hatta, atau Sjahrir tidak pernah terlihat mengenakan kemeja batik dalam foto-foto mereka?
Dilansir oleh Jakarta Insider melalui akun media sosial Twitter X @QarisT.
Baca Juga: Menyelami Kepemimpinan Soekarno: Pesona dan Keunikan Seorang Gemini
Penjelasannya ternyata cukup sederhana, dan alasan utamanya adalah bahwa pada masa itu, kemeja batik tidak umum digunakan sebagai pakaian atasan pria.
Sejarah panjang batik di Indonesia mengungkapkan bahwa batik lebih umum dipakai sebagai bawahan, seperti dodot atau sarung.
Meskipun ada beberapa perempuan yang memakai batik hingga dada, penggunaan batik sebagai baju atasan pria bukanlah suatu tradisi yang umum pada masa itu, dari zaman baheula hingga Indonesia merdeka.
Bung Karno, sebagai salah satu bapak bangsa dan tokoh yang sangat memperhatikan penampilan, tentu saja memikirkan tentang busana nasional.
Namun, pada masa itu, Bung Karno lebih tertarik pada simbol lain yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang baru lahir.
Baca Juga: Rahasia Emas Batangan Soekarno yang Tersembunyi: Fakta atau Dongeng Belaka?
Simbol tersebut adalah peci dan blazer putih.
Peci hitam dan blazer putih dipandang mampu mewakili berbagai suku di Indonesia, setidaknya sebagian besar dari mereka, sebagaimana bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa persatuan.
Artikel Terkait
Setelah banyak kritik dan saran, Sri Mulyani akhirnya inspeksi Bea Cukai Soekarno Hatta, beginilah hasilnya
Canggih, Imigrasi Soekarno Hatta kedatangan 4 petugas baru, diciptakan melalui AI!
Rahasia Emas Batangan Soekarno yang Tersembunyi: Fakta atau Dongeng Belaka?
Menyelami Kepemimpinan Soekarno: Pesona dan Keunikan Seorang Gemini
Modus baru, BC Bandara Soekarno-Hatta tangkap ekstasi dalam kemasan makanan kucing