Ditargetkan konektivitas sistem pembayaran itu terus meluas ke negara lain di ASEAN.
"Itu adalah mimpi yang menjadi nyata, beberapa waktu yang lalu, dari para gubernur bank di kawasan ASEAN ingin memberikan kemudahan bagi masyarakat,"ujar Gubernur BI Perry Warjiyo.
Baca Juga: Benarkah perempuan berpayudara besar rentan kena kanker payudara? Cek faktanya
Menurut Perry, Regional Payment Digital Connectivity di ASEAN sebagai wujud nyata bagaimana digital connectivity di ASEAN menjadi contoh bagi negara lain untuk mendukung pemulihan ekonomi di masing-masing negara mau pun secara regional.
Perry menyampaikan, kerja sama tersebut juga merupakan bentuk koordinasi yang erat antara BI dan Kementerian Keuangan untuk mensukseskan 6 agenda di jalur keuangan (finance track) Presidensi G20 Indonesia.
"Kemana pun kita pergi, di 5 negara ASEAN ini, kita bisa menggunakan pembayaran melalui QR, kita bisa menggunakan QRIS di Thailand, Malaysia, Singapura, Philipina, dan itu akan menjadi sistem pembayaran yang cepat, instantly," ujar Perry.
Sebelumnya, Perry sempat mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus memperluas digitalisasi sistem pembayaran guna mendorong integrasi dan efisiensi transaksi ekonomi dan keuangan digital dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Akselerasi tersebut juga dilakukan melalui perluasan kepesertaan dan penggunaan BI-Fast, Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) juga QRIS.
BI pun tengah melakukan persiapan implementasi QRIS Tarik Transfer Setor (TTS) pascapiloting dan terus melanjutkan perluasan QRIS antarnegara.***
Artikel Terkait
Nilai rupiah kian melemah, Kamrussamad minta Gubernur BI segera ke Indonesia
Cepat dan anti ribet, sekarang cek BI checking bisa pakai HP. Begini caranya
BI siapkan lima bauran kebijakan untuk tahun 2023 di tengah perekonomian global yang melambat