Pada 2022, nilai transaksi digital banking naik 28,72 persen (yoy) atau menjadi Rp52.545,8 triliun.
Pada 2023, BI memperkirakan nilai transaksi digital banking tumbuh 22,13 persen (yoy) atau mencapai Rp64.175,1 triliun.
BI terus menjaga stabilitas dan meningkatkan efisiensi sistem pembayaran melalui penguatan kebijakan dan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Rapat dengan pimpinan Kemenhan, Presiden Jokowi diserbu pertanyaan netizen soal hukuman Bharada E
Di sisi lain, kata dia, jumlah uang kartal yang diedarkan (UYD) pada Desember 2022 naik 6,95 persen (yoy) mencapai Rp1.026,5 triliun.
Perry Warjiyo menuturkan pada 2023 Bank Indonesia akan terus mendorong inovasi sistem pembayaran dan memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Termasuk melalui perluasan untuk distribusi uang Rupiah layak edar ke wilayah terluar, terdepan, dan terpencil (3T).
"BI juga melanjutkan perluasan implementasi QRIS melalui strategi 45 juta pengguna dan 1 miliar volume transaksi pada 2023 serta pengembangan fitur QRIS dan QRIS antarnegara," katanya.
Hal itu dilakukan untuk memperkuat kebijakan sistem pembayaran dalam rangka menjaga momentum pemulihan ekonomi.***
Artikel Terkait
KLB penyakit Campak, sudah terjadi di 31 provinsi dan 223 Kabupaten/Kota di Indonesia
Negara lain mulai bantu Ukraina, mantan Presiden Rusia peringatkan 'Skenario Nuklir'
Rumitnya sengketa tanah dan dikuasai 'orang gede', Mahfud MD sebut kalau perlu buat juga hukum rimba!
Pinkan Mambo lelang baju bekas harga mahal tapi sepi penonton dan sepi pembeli. Netizen: Kok live nya dikit..?
Tanggapi kasus pelecehan di ponpes, MUI Jember sebut jangan lakukan tindakan asusila atas nama agama