Indonesia dan peluang untuk bergabung dengan BRICS, Presiden Jokowi: masih dikaji

photo author
- Minggu, 27 Agustus 2023 | 14:30 WIB
Presiden Joko Widodo mengulas peluang Indonesia menjadi anggota BRICS dalam KTT ke-15 di Afrika Selatan (Sekretariat Kabinet Republik Indonesia)
Presiden Joko Widodo mengulas peluang Indonesia menjadi anggota BRICS dalam KTT ke-15 di Afrika Selatan (Sekretariat Kabinet Republik Indonesia)

JAKARTA INSIDER - Keterlibatan Indonesia dalam forum ekonomi global semakin mendapat sorotan.

Dalam Kontes Tingkat Tinggi (KTT) ke-15 BRICS di Johannesburg, Presiden Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi, menyoroti peluang bagi Indonesia untuk menjadi anggota BRICS, sebuah kelompok yang terdiri dari lima negara besar, yaitu Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan.

Presiden Jokowi menggarisbawahi perlunya negara-negara berkembang bersatu dalam memperjuangkan hak-hak mereka dan meraih kemajuan ekonomi yang setara.

Baca Juga: Presiden Jokowi ingatkan peluang Indonesia menjadi negara maju hanya 13 tahun ke depan

Dalam KTT BRICS-Africa Outreach and BRICS Plus Dialogue yang digelar di Sandton Convention Center, Jokowi menekankan pentingnya menghilangkan segala bentuk diskriminasi terhadap upaya kemajuan negara-negara berkembang.

Diskriminasi perdagangan harus ditolak, dan kerja sama yang setara dan inklusif harus dikedepankan.

Pernyataan tersebut mencerminkan semangat untuk mengatasi kesenjangan pembangunan yang semakin besar antara negara berkembang dan negara maju.

Baca Juga: Pasar Murah Keliling Medan: Strategi Jokowi dan Bobby Nasution cegah kenaikan harga bahan pokok

"Situasi seperti ini tidak boleh dibiarkan," tegas Jokowi, mengacu pada ketidakadilan dalam tatanan ekonomi dunia yang telah menyebabkan peningkatan kesenjangan pembangunan dan penderitaan masyarakat di berbagai belahan dunia.

Dalam pandangan Jokowi, negara-negara anggota BRICS memiliki peran penting dalam memperjuangkan keadilan pembangunan global dan mereformasi tata kelola dunia yang lebih adil.

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang punya potensi untuk menjadi pionir perubahan dalam kelompok ini.

Baca Juga: Terima Nota Keuangan 2024 dari Pemerintahan Jokowi, Puan Maharani: Anggaran banyak dipakai untuk rapat!

Namun, Jokowi juga menekankan pentingnya kajian mendalam sebelum bergabung.

"Kita ingin mengkaji terlebih dahulu, mengkalkulasi terlebih dahulu, kita tidak ingin tergesa-gesa," kata Jokowi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jaka LI

Sumber: Sekretariat Kabinet Republik Indonesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X