Meskipun demikian, laporan tahunan juga mengungkapkan bahwa gereja masih memiliki dana akumulasi sebesar lebih dari $35 juta, yang menunjukkan bahwa ada potensi untuk mengatasi situasi sulit ini.
Namun, perubahan dan pemulihan yang diperlukan akan mengharuskan upaya kolaboratif dan visi baru dari para pemimpin gereja.
Hillsong, sebagai salah satu megagereja terbesar di dunia dengan jemaat global yang mencapai 150.000 orang setiap minggu, sekarang menghadapi tantangan kritis dalam mengelola krisis pendapatan dan reputasi yang terjadi.
Dalam konteks transisi kepemimpinan dari pendeta pendiri, gereja ini dituntut untuk menavigasi perubahan dan menghadapi berbagai tantangan dengan kemampuan adaptasi dan pengambilan keputusan yang bijak.***
Artikel Terkait
Gereja Katedral Jakarta: Keindahan Arsitektur Neo-Gotik
Ilmu pengetahuan adalah tuhan! Simak gereja Scientology unik di Amerika Serikat yang beragama ilmu pengetahuan
Sama Namun Berbeda: Antara Jin dalam Islam dan Setan dalam Kristen
Jimat di Awal Kekristenan: Jejak Pengaruh Budaya Mesir dalam Tradisi Kristen