Dari Perca hasilkan cuan, Rumah Kreatif TUKIK Yogyakarta berkarya tingkatkan perekonomian

photo author
- Kamis, 27 Juli 2023 | 12:30 WIB
Dari bahan perca sederhana, masyarakat Indonesia dapat menghasilkan cuan dan bantu perekonomian keluarga. (Dokumentasi Istimewa)
Dari bahan perca sederhana, masyarakat Indonesia dapat menghasilkan cuan dan bantu perekonomian keluarga. (Dokumentasi Istimewa)

Selama satu bulan setelah ide itu, akhirnya cempal itu pun dipasarkan.

Tidak butuh lama atau hanya sebulan setelah produk pertamanya Yenny yaitu cempal tersebut.

Baca Juga: Blacklist! Pegawai BUMN Karya, anak perusahan, dan afilisasinya kini tidak bisa akses pembiayaan Bank BUMN

Sejak itu, order terus berdatangan. Karena Yenny tidak sanggup melakukannya sendiri. Yenny pun mengikutsertakan tetangganya untuk membantunya bekerja mengerjakan cempal tersebut.

Rumah TUKIK adalah usaha kreatif dengan berbahan dasar kain perca yang fokus pada pemanfaatan limbah kain yang ada di Indonesia. Diceritakan Yenny, saat ini industri busana dan fashion memberi dampak yang buruk dan menjadikannya industri terkotor kedua di dunia setelah plastik.

Dari perca itu sendiri, lanjut Yenny, ada kain bekas atau perca yang akan terurai selama 200 tahun.

Dengan demikian, memanfaatkan kain perca itu lebih dan sangat bermanfaat daripada dijadikan limbah yang merusak lingkungan.

Dengan visinya bahwa Rumah Kreatif TUKIK untuk penanganan limbah kain untuk mensejahterakan masyarakat. Juga menciptakan kerajinan kain perca inovatif, fungsional, dan bernilai ekonomis yang juga turut mendukung program kerja Dinas Lingkungan Hidup.

Baca Juga: Mitra Neynisfood kirim surat terbuka untuk Dwi Annisa dan Nesya Anastasya, tuntut penjelasan dan maaf

Sedangkan pemberian nama TUKIK untuk Rumah Kreatifnya dengan sebutan TUKIK yaitu yang menurut filosofi, kalau hewan yang bernama tukik di darat berjuang untuk berkumpul dengan kelompoknya di laut. Melihat perjuangan seekor tukik tersebut, itulah terinspirasi Yenny menamakan usahanya Rumah TUKIK.

Bagaimana perca-perca dikumpulkan untuk dijadikan barang yang bermanfaat dan dapat mengumpulkan untuk bekerja membantu perekonomian keluarga.

Kini Rumah Kreatif asuhan Yenny telah memiliki tenaga kerja 30 orang dan memiliki produk 30 macam handcraft yang unik dan menarik dari bahan perca yang dijahit dengan tangan. Seperti tas, baju, topi, dompet, outer, syal, alas gelas, bed cover, taplak, dan lainnya.

Yenny yang sebelumnya juga seorang konsultan anak, sebagai pekerjaan keduanya adalah mengelola bahan perca untuk dijadikan barang yang bernilai ekonomis.

Dengan hasil karya tersebut, kini Yenny juga selalu mengisi pelatihan workshop di berbagai perusahaan maupun di industri fashion yang ingin belajar dari pengalamannya baik di dalam negeri bahkan di luar negeri seperti Malaysia.

Baca Juga: Tidak bisa bayar hutang secara tunai untuk vendor, BUMN Karya bayar hutang dengan saham

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jaka LI

Sumber: Rumah Kreatif TUKIK Yogyakarta

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X