JAKARTA INSIDER - Pandemi yang terjadi dua tahun terakhir, menyebabkan perekonomian terpuruk. Tapi tidak bagi Rumah Kreatif TUKIK Yogyakarta.
Meski berbahan perca, Rumah Kreatif TUKIK dapat menghasilkan cuan meski berawal kecil-kecilan.
Kini, dari bahan perca yang dikategorikan limbah atau sampah tersebut, namun dari situlah, Rumah Kreatif TUKIK Yogyakarta ini sudah menghasilkan 30 produk sebagai hasil kreatif tangan terampil dan menjadikan barang home made yang unik dan menarik.
Lalu, bagaimana ide, dan awal berdirinya Rumah Kreatif ini?
Dilansir Jakarta Insider dari pelatihan langsung Rumah Kreatif TUKIK berkolaborasi dengan PTPN IV Medan, Rabu, (26/7/2023). Ternyata pandemi juga ada hikmahnya bagi Rumah Kreatif TUKIK.
Berawal dari ide dan hobi akhirnya menghasilkan cuan untuk membantu perekonomian keluarga.
Yenny Christin, pemilik Rumah Kreatif TUKIK Yogyakarta ini menceritakan pengalamannya dan awal berdirinya perusahaan home made yang dikelolanya saat ini.
Di tengah pandemi, ibu yang punya hobi menjahit tersebut memulai sesuatu yang akhirnya bisa membantu orang banyak. Khususnya para ibu rumah tangga yang juga kesulitan ekonomi keluarganya.
Saat itu, kata Yenny yang telah berusia 50 lebih ini, dia dihubungi temannya untuk bagaimana membantu mendapatkan cuan.
Baca Juga: Media sosial raksasa TikTok rilis TikTok untuk saingi Spotify dan Youtube Music
Lalu Yenni terpikir untuk menyalurkan hobinya ketika melihat selimut yang diberikan neneknya dari bahan perca.
Dengan itulah, Yenny berinisiatif untuk menjahit perca dijadikan lampin atau cempal yang dibutuhkan mayoritas para ibu rumah tangga untuk mengangkat panci panas dari atas kompor.
Akhirnya, Yenny, sekaligus menyalurkan hobinya tersebut, dia mendatangi tukang jahit yang memiliki kain sisa atau perca.
Artikel Terkait
Shopee benarkan spam link affiliate marketing di Twitter, PartaiSocmed: report dan block akun Shopee!
Mitra Neynisfood kirim surat terbuka untuk Dwi Annisa dan Nesya Anastasya, tuntut penjelasan dan maaf
Media sosial raksasa TikTok rilis TikTok untuk saingi Spotify dan Youtube Music
Blacklist! Pegawai BUMN Karya, anak perusahan, dan afilisasinya kini tidak bisa akses pembiayaan Bank BUMN
Tidak bisa bayar hutang secara tunai untuk vendor, BUMN Karya bayar hutang dengan saham