JAKARTA INSIDER – Harga beras di Indonesia disebut-sebut masih saja kian mahal, warga masyarakat banyak yang merasa terbebani.
Harga beras yang mahal pun membuat Tito Karnavian buka suara dan sebut jangan bergantung kepada beras.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pun menyoroti soal permasalahan harga beras yang mahal di Indonesia dan beri saran berikut ini.
“Kita sebagai rakyat jangan bergantung kepada beras,” kata Tito Karnavian, dikutip oleh JAKARTA INSIDER dari Youtube Liputan 6 pada hari Sabtu tanggal (7/10/2023).
Tito Karnavian pun mengimbau warga jangan gengsi, minder karena makan makanan pengganti beras atau nasi seperti singkong.
“Jangan merasa minder dan rendah untuk makan makanan itu (singkong), saya saja makan setiap hari,” lanjut Tito Karnavian.
Baca Juga: Harga beras mahal, warga kota Jakarta ternyata sudah banyak yang beralih konsumsi singkong
Netizen/ warganet/ masyarakat pun beri respon atas himbauan dari Tito Karnavian terkait harga beras tersebut.
Ini dia respon dari masyarakat terkait himbauan Tito Karnavian soal jangan bergantung kepada beras.
“Hahaha kita semua bergantung kepada beras pada masa Orba yang menyuruh semua orang nanem padi padahal tidak semua tanah cocok ditanami padi,” kata warganet.
“Warisan program Swasembada pangan dari Orba kebawa sampe sekarang, padahal di indo timur dahulu sudah terbiasa makan sagu,” kata wargnet.
“Udah dari dulu pak, biasa makan nasi 1 kali sehari, kadang juga tidak meskipun keluarga adalah petani,” kata warganet.
Artikel Terkait
13 Ciri orang atau tempat usaha yang terkena kiriman santet beras kuning, yuk simak!
Harga beras kualitas medium naik menjadi Rp14.000 perkilogram, pemerintah rencana akan import beras
Pembeli hanya boleh membeli 2 kemasan beras 5 kilogram di toko ritel, imbas harga beras mahal dan stok menipis
Harga beras kian mahal, Mendagri Tito Karnavian ajak masyarakat beralih ke sumber pangan karbohidrat lainnya
Harga beras mahal, warga kota Jakarta ternyata sudah banyak yang beralih konsumsi singkong
Beras mahal, singkong jadi pilihan pengganti nasi bagi warga kota Jakarta ini, penjualan meningkat di pasar