Masyarakat tersebut tergabung dalam kelompok hutan tani yang memang berkegiatan menanam, pembibitan dan mengelola madu Trigona. Lebahnya tak menyengat alias ramah sama manusia.
Namun saat ini wisata madu belum terlalu dikenal mengingat waktu musim penghujan sehingga menghambat produksi madu. Diketahui waktu yang diperlukan untuk memproduksi madu sejak awal sekitar 6 bulan, jika dalam perawatan dalam waktu bisa 3 bulan.
Proses madu yang didapatkan dari kotak stup di mana tempat madu dihasilkan. Prosesnya lebah akan masuk dalam kotak paling bawah tempat telur lebah dan ratu.
Sehingga dalam stup terdapat lubang di tengah yang menghubungkan kotak bawah dan atas, lebah akan naik membentuk propolis atau sarang madu.
Lebah di hutan kota Srengseng terdapat tiga jenis lebah yaitu Trigona Itama, Trigona Scaptotrigona dan Trigona Thorasica.
Baca Juga: Tak hanya jeroan dan sea food, 10 makanan harus dihindari agar asam urat tak kambuh
Nah, jadi nggak sabaran kan pengin ngadem di Hutan Kota Srengseng kan?
Hutan kota Srengseng buka setiap hari pukul 07-00-17.00 WIB dengan tarif masuk Rp2.000 bagi pengunjung tanpa kendaraan.
Sedangkan bagi yang berkendara dikenakan biaya parkir Rp2.000. Namun berhubung keadaan Covid-19 jumlah pengunjung dibatasi hanya 25 persen dari kapasitas 300 wisatawan pada situasi normal.***