JAKARTA INSIDER - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali sejumlah kepala pemerintahan. Semua kegiatan dilakukan dengan menjalankan protokol kesehatan.
KTT G20 yang berlangsung di Nusa Dua, Pulau Bali. Untuk itu, pemerintah Indonesia sudah mempersiapkan sejumlah infrastruktur di Bali untuk menyambut datangnya para anggota G20 serta delegasi-delegasi yang akan hadir di pertemuan istimewa.
Jalan tol yang menghubungkan Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan kawasan Nusa Dua telah dipercantik dengan penataan ulang, penanaman berbagai macam bunga, serta penanaman pohon bakau.
Kawasan Nusa Dua sendiri telah memiliki dua convention center. Sehingga, convention center tersebut akan dijadikan tempat berlangsungnya KTT G20. Enam belas hotel berbintang serta 3 vila mewah dengan layanan dan fasilitas eksklusif juga telah tersedia untuk menampung sekitar 21.000 orang delegasi.
Sejumlah kepala delegasi direncanakan sudah mulai tiba di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali pada 13 November 2022.
"Kita harus bisa mengatur. Kapan kedatangan pesawat 40 tamu yang hadir, parkir pesawat yang hadir. Parkir tidak kami gunakan di Bali saja, tapi seluruh Indonesia," kata Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama pada Senin (7/11/2022).
Baca Juga: Jelang Piala Dunia Qatar 2022, yuk intip keunikan Stadion 974
Tarian tradisional Bali yaitu tari pendet hadir untuk menyambut para delegasi yang hadir dan sesampainya di bandara, sebelum diantar ke hotel masing-masing.
"Ada (kepala delegasi) yang pada 13 November, ada yang 14 November. Kendaraan listrik akan mengantar ke hotel masing-masing untuk bersiap memulai perhelatan ini," ujar Setya.
Setya mengungkapkan jika pemilihan kendaraan listrik untuk iring-iringan kepala delegasi. Wujud komitmen Indonesia untuk beralih ke penggunaan energi baru terbarukan.
Baca Juga: Resep jualan laris manis cireng krispi ala chef Devina Hermawan, dijamin laris manis!
Indonesia menyediakan secara keseluruhan 836 mobil listrik untuk VVIP dan delegasi yang merupakan hasil kerja sama dengan sejumlah perusahaan otomotif.
Setya juga mengatakan, meskipun menyediakan mobil listrik untuk kepala delegasi. Pemerintah Indonesia tidak melarang jika ada negara yang membawa kendaraan operasional antipeluru sendiri yang sesuai dengan standar pengamanan masing-masing. Hal itu sesuai dengan asas resiprokal hubungan antarnegara.
Artikel Terkait
Bahaya! 5 risiko tidur berlebihan, salah satunya bisa berpengaruh pada gangguan mental
KTT G20 di Bali, Luhut Pandjaitan tegaskan Indonesia jadi model percontohan mengatasi dampak perubahan iklim
Resep mie goreng Jawa ala gerobak keliling, enak banget!
Resep jualan laris manis cireng krispi ala chef Devina Hermawan, dijamin laris manis!
Jelang Piala Dunia Qatar 2022, yuk intip keunikan Stadion 974