Sisi lain Halloween, jadi tradisi yang pacu ekonomi negara barat

JAKARTA INSIDER – Seperti halnya hari raya seperti lebaran idul fitri, natal atau event besar lain, Halloween juga memicu peningkatan perekonomian di suatu wilayah.

Halloween sangat berdampak besar untuk peningkatan ekonomi di negara barat.

Di negara barat seperti Amerika Serikat total uang yang berputar bisa mencapai Rp158 triliun.

Baca Juga: Reino Barack diduga tidak nyaman dengan Syahrini, Denny Darko bongkar hal ini

Selain identik dengan perayaan menggunakan kostum unik dengan tema horror, Halloween ternyata juga menjadi event tahunan yang menjadi hari perayaan surplus ekonomi.

Awalnya sekitar 2000 tahun lalu Halloween adalah perayaan musim panen bagi bangsa Celtic yang ada di Inggris, Prancis dan Irlandia.

Tapi sekarang Halloween telah menjadi sebuah perayaan yang dikenal dengan festival horror.

Baca Juga: Terbongkar, ini sosok Rakha Stevira yang diduga anak kandung Syahrini hasil nikah siri

Hal ini bermula selama musim panen bangsa celtic takut roh jahat akan merusak hasil panen mereka.

Untuk mengelabui roh jahat bangsa Celtic merias diri dengan menyerupai mereka dengan harapan roh tersebut akan bingung dan tidak merusak hasil panen.

Dikarenakan musim panen ini selalu dirayakan pada akhir musim panas yang mana banyak orang mempersiapkan persediaan menjelang musim dingin jadi kegiatan perdagangan jual beli selalu meningkat saat Halloween.

Baca Juga: 3 petinggi Twitter dipecat Elon Musk, terima pesangon Rp3 Triliun

Menurut data penjualan retail di Amerika Serikat, selama Halloween para warga mengeluarkan uang mereka rata-rata Rp1,3 juta untuk dekorasi Halloween, kostum Halloween dll.

Secara nasional perputaran ekonomi Amerika serikat meningkat jika dilihat dari perbandingan pada perayaan Halloween pada tahun 2020 yakni 125 triliun dan pada Halloween 2021 yakni 158 triliun.

NRF, sebuah lembaga pengukur penjualan di Amerika Serikat memprediksi tahun ini pengeluaran untuk Halloween meningkat dibanding tahun lalu.