JAKARTA INSIDER - Tubuh manusia yang biasa menjalankan aktivitas di darat harus menyesuaikan diri ketika berada di tempat yang asing seperti saat naik pesawat di angkasa.
Konsultan Kedokteran Perjalanan dan Spesialis Kedokteran Penerbangan dr. M.D. Daniel Hadinoto, Sp.KP, DTM, CTH, menyatakan, penerbangan jarak jauh dengan durasi di atas enam jam dapat membuat tubuh merasakan kondisi yang berbeda, berujung pada rasa tidak nyaman.
"Seperti trauma di telinga yang mempengaruhi ketidaknyamanan, sebab tekanan udara di pesawat walau sudah dibuat serupa dengan atmosfer di bawah, pasti tekanan di atas akan lebih tinggi," ujar Daniel seperti dikutip Jakarta Insider dari Antara, Senin (17/10/22).
Baca Juga: Ide jualan: Resep ice chocolate milkshake
Tekanan udara yang berbeda di kabin dapat membuat rongga-rongga dalam tubuh menjadi tertekan, menimbulkan rasa tidaak nyaman seperti sakit telinga hingga mual. Kemudian ketika sudah mengudara, tekanan di dalam kabin relatif stabil. Namun, rasa tidak nyaman bisa terjadi saat pesawat sedang lepas landas.
Melakukan gerakan menelan atau mengunyah bisa membantu mengatasi rasa tidak nyaman pada telinga. Memakan permen merupakan salah satu kiat yang bisa diterapkan, termasuk untuk anak-anak agar tetap nyaman saat lepas landas dan mendarat.
"Buatlah agar terjadi refleks mengunyah dan menelan," kata Daniel.
Baca Juga: Pasca kasus KDRT, Rizky Billar jalani wajib lapor via video call
Selanjutnya, penutup telinga tidak terlalu berpengaruh dalam menghilangkan perbedaan tekanan di luar dan dalam pesawat, tetapi setidaknya benda ini bisa membantu meredam kebisingan di pesawat.
Pasien yang baru menjalani operasi membran telinga juga disarankan untuk menunggu kurang lebih satu bulan sebelum menaiki pesawat, begitu juga pasien pascastroke yang baru diizinkan terbang setelah 14-28 hari atau dinyatakan oleh dokter sudah aman untuk naik pesawat.
Kemudian, perempuan yang sedang hamil juga tidak boleh naik pesawat bila kehamilannya sudah mendekati minggu ke-34. Daniel menyarankan untuk bepergian sebelum pekan ke-34 bila ada urusan yang mengharuskan naik pesawat, misalnya bila ingin pulang kampung atau melahirkan di tempat tertentu.
Baca Juga: Kisah sukses Elon Musk, orang terkaya di dunia
"Trimester kedua paling aman untuk bepergian naik pesawat," katanya.
Artikel Terkait
Kembangkan Wellness Tourism, BPOM bangkitkan Desa Wisata Jamu
3 Destinasi wisata alam pelepas penat di Indonesia yang wajib dikunjungi, keindahannya memanjakan mata
Destinasi wisata domestik primadona anak muda