Akan halnya dengan danau yang berwarna putih memiliki panggilan Tiwi Ata Mbupu, yang dipercaya oleh penduduk sebagai tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang sudah meninggal. Danau dengan air putih ini memiliki luas 4.5 hektar.
Lalu, danau yang berwarna merah dengan sebutan Tiwu Ata Polo yang dipercaya bahwa danau ini tempat berkumpulnya jiwa-jiwa yang orang yang sudah meninggal dan melakukan kejahatan di masa hidupnya. Luas danau ini sekira 4 hektar dengan kedalaman 64 meter.
Baca Juga: Jemput bola! Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil promosikan investasi hingga ke Tiongkok
Terakhir, danau yang berwarna hijau lumut kebiruan dengan sebutan Tiwu Nuwa Muri Koo Fai. Danau ini dipercaya sebagai tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda yang telah meninggal. Danau ini yang terluas diantara ketiganya yaitu 5.5 hektar.
Nama Kelimutu, yang berarti Gunung mendidih. Yang merupakan gabungan dua kata, yakni kata Keli dan Mutu. Keli yang berarti gunung, dan Kelu yang berarti mendidih.
Kawasan di sekitar Danau Kelimutu dihuni oleh penduduk asli yakni Suku Lio.
Baca Juga: Deretan 34 nama pakaian adat yang ada di seluruh Indonesia lengkap, apa saja? yuk disimak!
Acara adat “Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata” di Danau Kelimutu setiap tahun kerap dilakukan penduduk asli kawasan ini. Acara ini diselenggarakan oleh Suku Lio untuk menghormati para leluhur.
Pada acara tersebut, berbagai makanan akan dipersembahkan bagi leluhur sebagai ucapan terima kasih atas berkat yang diberikan di tahun lalu sekaligus ungkapan doa kemudahan berkat buat tahun berikutnya.
Persembahan yang diberikan biasanya berupa daging, nasi, sirih, dan sebagainya. Masyarakat Suku Lio juga akan melakukan tari Gawi secara bersama-sama sebagai ucapan rasa syukur.
Baca Juga: Segera hadir di Indonesia! OPPO Reno10 Series 5G siap jadi smartphone terdepan OPPO
Acara ini berlangsung dengan mengitari danau Tiwu Ata Polo sampai menemukan sebuah altar persembahan dari batu. Altar ini menjadi tempat untuk meletakkan semua persembahan makanan. Altar ini juga menjadi pusat dari ritual acara ini dilangsungkan.
Saat ini, ritual ini digabung menjadi festival yang dinamakan sebagai Festival Danau Kelimutu. Di tahun 2021, festival ini digelar pada tanggal 15-17 September dan menjadi salah satu acara kebanggaan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Selain ritual “Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata”, ritual potong kerbau atau “Taga Kamba” juga dilakukan di festival ini. Ada juga aktivitas menyapa tamu atau Mega Tebo dengan dialog tiga tungku pada festival ini.
Baca Juga: Mitsubishi Triton 2023, kesenangan dan performa dalam satu paket kokoh
Artikel Terkait
5 Tempat paling angker terkenal seram dan penuh mistis yang ada di Sumedang, Jawa Barat
5 Hal mistis dan horor yang masih dipercaya oleh sebagian besar masyarakat Maluku, salah satunya hantu ini...
5 Perairan yang dikenal angker di Indonesia, dengan cerita mistis yang beredar di masyarakat
5 Tempat angker dan mistis yang terkenal di kota Surabaya Jawa Timur, yuk disimak!
5 Lokasi angker, seram, dan mistis yang ada di kota Tangerang, yuk disimak!
6 Fakta dan mistis dari kawasan Tol Cipularang yang kerap dikaitkan dengan hal gaib, yuk disimak apa saja!
SEREM! 7 Kota di Indonesia ini punya julukan berbau mistis, ada kota santet hingga julukan kota dukun di Pati