JAKARTA INSIDER - Ereveld Ancol di Jakarta merupakan tempat peristirahatan terakhir bagi lebih dari 2.000 warga asing yang gugur dalam perjuangan untuk kebebasan.
Tempat ini memiliki sejarah yang mengharukan dan menggugah, menjadi saksi bisu dari tragedi dan pengorbanan yang tak terlupakan.
Diresmikan pada tanggal 14 September 1946 dan dikelola oleh Oorlogsgravenstichting ("Yayasan Pemakaman Perang Belanda"), Ereveld Ancol menjadi simbol penting bagi para pahlawan yang memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan.
Tempat ini menjadi bukti nyata dari kekejaman penjajahan Jepang dan pengorbanan yang tak terhitung jumlahnya.
Sejarah Ereveld Ancol dimulai setelah kapitulasi Jepang pada tanggal 15 Agustus 1945.
Baca Juga: Flexing pendidikan, bersekolah di sekolah elit mahal jutaan rupiah bukan hanya soal gengsi
Pada periode tersebut, Britania Raya mengambil alih sementara kekuasaan dari Jepang, dan penyelidikan atas kejahatan perang mulai dilakukan oleh Pengadilan Militer Sementara Sekutu.
Terutama, mereka memeriksa kejahatan yang dilakukan oleh Unit Kempeitai Jepang.
Butuh beberapa bulan sebelum munculnya kesadaran akan keberadaan Antjol, tempat yang menampung kekejaman terhadap tahanan.
Ketika staf Gravendienst Belanda mengunjungi situs tersebut pada bulan Juni 1946, mereka menemukan sebuah nisan yang terbuat dari semen dan salib kayu yang didirikan di lahan yang terbengkalai.
Di nisan itu terdapat tulisan sederhana dalam bahasa Jepang yang berarti "kuburan - almarhum".
Proses penggalian dilakukan atas arahan seorang penjaga kuil Tionghoa tua yang bisu dan tuli, dan mengungkapkan keberadaan makam massal di seluruh area situs.
Pada bulan-bulan berikutnya, pemakaman tersebut diperbaiki dengan hati-hati.
Artikel Terkait
Flexing pendidikan, bersekolah di sekolah elit mahal jutaan rupiah bukan hanya soal gengsi
Tiba-tiba sudah masukkan pengajuan cerai, inilah profil lengkap couple goals Desta dan Natasha atau caca
ChatGPT untuk Apple iOS sudah rilis, chatbot asisten virtual kini hadir sebagai aplikasi smartphone!
Kader Partai Nasdem tersandung kasus korupsi, Anies Baswedan tetap bangga pada Surya Paloh
Banjir besar terjang Emilia Romagna Italia, balapan Grand Pix F1 terpaksa dibatalkan