JAKARTA INSIDER - Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan, di mana seorang warga negara Malaysia mengalami penolakan masuk oleh petugas imigrasi.
Kejadian ini dipicu oleh ketidakmampuan individu tersebut untuk menunjukkan paspor lamanya saat diminta, yang membuat petugas imigrasi meragukan kesiapannya.
Alih-alih melanjutkan perjalanan yang sudah direncanakan, individu tersebut malah dipaksa untuk kembali ke negara asalnya.
Ally, seorang pengguna Twitter, mengungkapkan kejadian ini melalui akunnya yang ditemukan oleh pengguna TikTok.
Menurut keterangan yang diungkapkan oleh Ally, ia sendiri telah mengalami situasi serupa sebanyak tiga kali saat berkunjung ke Korea Selatan.
"Gw 3x ke Korea Selatan memang selalu dicek passport lama, pas apply visa pun melampirkan passport lama & history visa," tulisnya.
Pihak imigrasi Korea Selatan memang menerapkan aturan ketat terkait pemantauan perjalanan sebelumnya dengan memeriksa passport lama bagi para wisatawan yang berencana mengunjungi negara tersebut.
Namun, kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya kesiapan sebelum melakukan perjalanan internasional.
Menurut Ally, kunci utama dalam menghindari masalah semacam ini adalah dengan memastikan bahwa paspor lama selalu dijaga dengan baik.
Baca Juga: Singapore Airlines menggalang dana SGD 2,6 Juta untuk masyarakat berkebutuhan khusus
"Yang dibawa beneran passport lama, bukan fotocopy. Passport lama & baru selalu gw karetin kemana pun, karena kalo passport lama hilang agak pusing juga kalo casenya kayak mau ke Korea Selatan gini," tambahnya.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan tentang pentingnya persiapan yang matang sebelum melakukan perjalanan internasional.
Artikel Terkait
Pelanggan Saudi Airlines Kecewa: Tiket Murah Dibatalkan Sepihak oleh Maskapai, Gagal Umroh
Gerai Baso A Fung di Bandara Bali terancam tutup! DPD Bali beri rekomendasi untuk tidak perpanjang kontrak
Sambut delegasi KTT ke 43 ASEAN, AP II pastikan Bandara Soetta lancar tanpa ganggu penerbangan reguler
Singapore Airlines menggalang dana SGD 2,6 Juta untuk masyarakat berkebutuhan khusus