UNESCO tetapkan poros axis kosmologis Yogyakarta dan landmark bersejarahnya jadi warisan budaya Indonesia

photo author
- Rabu, 27 September 2023 | 13:00 WIB
Terinspirasi oleh alam, Axis Kosmologis Yogyakarta adalah situs warisan dunia yang mencerminkan keyakinan kosmos budaya Jawa (Twitter @UNESCO)
Terinspirasi oleh alam, Axis Kosmologis Yogyakarta adalah situs warisan dunia yang mencerminkan keyakinan kosmos budaya Jawa (Twitter @UNESCO)

Baca Juga: Rekor dunia! Orangutan ternyata mamalia dengan masa menyusui terpanjang

Batas Properti dan Perlindungan Budaya

Properti ini melintasi dua batas administratif yang terpisah: Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul.

Namun, perlindungan terhadap warisan budaya nasional mencakup seluruh properti yang dinominasikan dalam area ini.

Berkembangnya Lingkungan Urban

Salah satu tantangan terbesar adalah lokasi properti ini di lingkungan perkotaan yang dinamis dan berkembang.

Beberapa pengembangan sepanjang Axis Utara dilakukan di atas batas maksimum tinggi dan terlalu dekat dengan axis.

Hal ini terjadi pada awal tahun 2010-an sebelum kontrol tata kelola warisan yang memadai berlaku.

Namun, pemerintah telah mengembangkan program perlindungan yang kuat untuk menjaga integritas axis ini terhadap pengembangan yang tidak tepat di masa mendatang.

Baca Juga: PT Freeport Indonesia memecahkan rekor dengan bendera terbesar di gunung tertinggi Indonesia

Berkembangnya Lingkungan Urban

Salah satu tantangan terbesar adalah lokasi properti ini di lingkungan perkotaan yang dinamis dan berkembang.

Beberapa pengembangan sepanjang Axis Utara dilakukan di atas batas maksimum tinggi dan terlalu dekat dengan axis.

Hal ini terjadi pada awal tahun 2010-an sebelum kontrol tata kelola warisan yang memadai berlaku.

Namun, pemerintah telah mengembangkan program perlindungan yang kuat untuk menjaga integritas axis ini terhadap pengembangan yang tidak tepat di masa mendatang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jaka LI

Sumber: unesco.org

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X