Baca Juga: Srambang Park di Ngawi Jawa Timur, keindahan alam yang menyejukkan di kaki Gunung Lawu
Terbentuknya Danau Toba Menurut Ilmu Geologi
Dari perspektif ilmu geologi, terbentuknya Danau Toba adalah hasil dari letusan gunung berapi yang dahsyat.
Geolog asal Belanda, Van Bemmelen, dalam bukunya "The Geology of Indonesia" (1939), menjelaskan bahwa letusan gunung berapi purba ini menciptakan fenomena alam yang luar biasa.
Awalnya, gunung berapi tersebut mengalami aktivitas vulkanik dan mengalami letusan besar yang mengakibatkan amblesnya sebagian tanah, membentuk cekungan memanjang yang sekarang menjadi dasar Danau Toba.
Baca Juga: Laksamana TNI budayawan Yudo Margono memukau dalam pagelaran wayang kulit di Mahkamah Agung RI
Letusan tersebut juga menciptakan Pulau Samosir.
Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa letusan tersebut adalah letusan supervolcano, melepaskan lebih dari 2.800 km3 material vulkanik dan menyebabkan populasi manusia di seluruh dunia berkurang drastis.
Ketinggian permukaan Danau Toba adalah sekitar 900 meter dengan kedalaman mencapai 500 meter, menjadikannya danau vulkanik terbesar di dunia.
Baca Juga: Keindahan tersembunyi di balik rimba, air terjun Curug Cipendok di Banyumas Jawa Tengah
Akhir Kata
Danau Toba memang memiliki daya tarik yang luar biasa, baik dalam bentuk legenda maupun dalam aspek ilmu pengetahuan.
Kisah cinta Toba dan ikan emas tetap menjadi cerita yang memukau para wisatawan, sementara cerita geologi yang menakjubkan mengungkapkan kebesaran alam yang luar biasa.
Kombinasi antara legenda dan fakta ilmiah membuat Danau Toba menjadi tempat yang menarik bagi mereka yang ingin menyelami keindahan dan keajaiban alam Indonesia.***
Artikel Terkait
Menyegarkan jiwa dan refreshing mata dengan keindahan Air Terjun Coban Rondo di Malang
Srambang Park di Ngawi Jawa Timur, keindahan alam yang menyejukkan di kaki Gunung Lawu
Menyusuri Pantai Menganti, wisata eksotis di Kebumen, Jawa Tengah
Keindahan tersembunyi di balik rimba, air terjun Curug Cipendok di Banyumas Jawa Tengah
Laksamana TNI budayawan Yudo Margono memukau dalam pagelaran wayang kulit di Mahkamah Agung RI