Laksamana TNI budayawan Yudo Margono memukau dalam pagelaran wayang kulit di Mahkamah Agung RI

photo author
- Kamis, 31 Agustus 2023 | 15:48 WIB
Laksamana TNI Yudo Margono, dikenal sebagai Laksamana Budayawan, memukau dalam pagelaran wayang kulit di Mahkamah Agung RI (Puspen TNI)
Laksamana TNI Yudo Margono, dikenal sebagai Laksamana Budayawan, memukau dalam pagelaran wayang kulit di Mahkamah Agung RI (Puspen TNI)

JAKARTA INSIDER - Mahkamah Agung Republik Indonesia merayakan ulang tahun ke-78 dengan sebuah acara spektakuler yang menggabungkan tradisi seni budaya dan kecanggihan teknologi.

Dalam pagelaran wayang kulit semalam suntuk bertajuk "1 layar 4 dalang" yang digelar di halaman upacara Mahkamah Agung RI, Jakarta Pusat, pada Jumat, 25 Agustus 2023, Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., tampil sebagai Laksamana Budayawan yang menjaga warisan leluhur dengan penuh antusias.

Pagelaran tersebut menghadirkan lakon "Semar Mbangun Khayangan," sebuah cerita yang tak hanya meraih perhatian dengan keindahan visualnya, tetapi juga memberikan inspirasi mendalam.

Baca Juga: Kualitas pesawat tempur canggih Boeing F15EX, senjata baru Indonesia untuk hadapi ancaman masa depan

Pada acara ini, Laksamana Budayawan Yudo Margono memukau dengan kecintaannya pada seni budaya dan kesenian tradisional, sekaligus mengejutkan dengan keterampilannya sebagai penggemar wayang kulit.

Dalam satu panggung, empat dalang ternama, yaitu Ki Dr. Yanto, S.H., M.H., Ki MPP Bayu Aji (Mayor Laut), Ki Sri Kuncoro, dan Ki Harso Wiji Santoso, berkolaborasi dengan apik.

Lakon "Semar Mbangun Khayangan" memukau penonton dengan jalan cerita yang penuh makna.

Baca Juga: Misteri segitiga bermuda, berbagai kisah misterius hingga hilangnya kapal dan pesawat

Semar, sebagai simbol wong cilik, mewakili suara rakyat jelata yang berupaya untuk membangun khayangan.

Khayangan di sini bukanlah sekadar istana berhiaskan kemegahan, melainkan suatu konsep kepemimpinan yang berfokus pada pelayanan kepada rakyat.

Laksamana Yudo Margono, yang juga dikenal dengan julukan Laksamana Budayawan, mengungkapkan keyakinannya bahwa seorang pemimpin seharusnya memiliki sifat asah (bijaksana), asih (penuh kasih sayang), asuh (peduli), ngopeni (memelihara), dan ngayemi (memakmurkan).

Baca Juga: Menteri Pertahanan Prabowo Subianto datangkan 24 pesawat tempur F-15EX dari Amerika Serikat

Dengan prinsip-prinsip tersebut, sebuah negara dapat berkembang menjadi adil, sejahtera, dan harmonis, sesuai dengan cita-cita gemah ripah loh jinawi.

Acara ini juga berhasil menarik perhatian generasi milenial dengan pesan moral yang terkandung dalam cerita wayang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jaka LI

Sumber: Puspen TNI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X