JAKARTA INSIDER - Kisah nyata yang sangat menyedihkan dialami oleh seorang bocah bernama Stinney, yang juga dikenal sebagai George Junius Stinney Jr. Dia dihukum mati saat masih berusia 14 tahun.
Stinney menjadi bocah pertama yang dieksekusi dengan kursi listrik di California, Amerika Serikat, pada abad ke-20. Menurut laporan dari Yogas Alien Channel yang dikutip oleh Jakarta Insider pada Kamis, 21 September 2023, Stinney adalah seorang anak kulit hitam yang dihukum mati setelah dianggap bersalah atas pembunuhan dua anak perempuan kulit putih.
Stinney lahir pada 21 Oktober 1929, di Alcolu, Carolina Selatan, Amerika Serikat. Dia dihukum mati atas tuduhan pembunuhan tingkat pertama terhadap dua gadis muda bernama Betty June Brinnicker (11 tahun) dan Mary Emma Thames (8 tahun).
Baca Juga: Pedagang Pasar Tanah Abang sebut sudah kalah dengan e commerce: Harga hancur-hancuran...!
Kejadian tragis ini terjadi pada 23 Maret 1944, ketika Stinney, yang berusia 14 tahun saat itu, sedang bermain dengan adiknya di pinggir jalan. Saat itu, dua gadis kulit putih, Betty Binnicker dan Mary Emma, lewat dan bertanya kepada Stinney tentang lokasi bunga maypops.
Stinney dengan baik hati memberi tahu mereka arahnya. Namun, kedua gadis tersebut tidak kembali ke rumah, dan esok harinya, mayat mereka ditemukan di sebuah selokan berlumpur di kota tempat tinggal warga kulit hitam.
Kedua gadis itu mengalami luka kepala parah, yang mengarahkan kecurigaan polisi pada Stinney dan adiknya. Setelah beberapa jam interogasi, adik Stinney dibebaskan, sementara interogasi terhadap Stinney berlanjut.
Dalam waktu satu jam, deputi polisi mengumumkan bahwa Stinney telah mengaku melakukan kejahatan tersebut. Menurut polisi, Stinney mengaku ingin berhubungan intim dengan Betty, tetapi tidak ingin Mary pergi. Oleh karena itu, Stinney mengakui membunuh kedua gadis itu dengan sebatang balok dan membuang mayat mereka di selokan.
Sehari setelah pengakuan ini, Stinney didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama berdasarkan pengakuannya. Selama persidangan, Stinney tidak diizinkan bertemu dengan orang tuanya.
Pada 24 April 1944, sidang berlangsung di Clarendon County Courthouse. Meskipun lebih dari 1.000 orang menghadiri persidangan tersebut, tidak ada yang berkulit hitam yang diizinkan masuk, termasuk keluarga Stinney.
Baca Juga: Tujuh rahasia besar dan keutamaan sedekah subuh, amalan ringan dengan kemuliaan yang besar
Hukuman mati dijatuhkan pada Stinney, yang sebagian besar didorong oleh rasisme dalam sistem hukum saat itu. Pada saat itu, hukum Carolina menyatakan bahwa siapa pun yang berusia di atas 14 tahun dianggap sebagai orang dewasa.
Stinney dianggap sebagai orang dewasa dan dihukum mati di kursi listrik, meskipun tidak ada bukti fisik yang menghubungkannya dengan pembunuhan tersebut.