Stinney: bocah pertama yang dihukum mati di kursi listrik, meninggalkan jejak sejarah

photo author
- Jumat, 22 September 2023 | 05:58 WIB
Stinney, seorang anak kulit hitam, menjadi bocah pertama yang dihukum mati dengan kursi listrik dalam sejarah Amerika Serikat. (Yogad Alien Channel)
Stinney, seorang anak kulit hitam, menjadi bocah pertama yang dihukum mati dengan kursi listrik dalam sejarah Amerika Serikat. (Yogad Alien Channel)

Pada 16 Juni 1944, Stinney dieksekusi dan menjadi orang termuda yang dieksekusi di Amerika Serikat pada abad ke-20.

Baca Juga: Pesan Soeharto terbukti, cinta negeri salah satunya dengan mencintai produk dalam negeri

Namun, pada Januari 2014, kasus Stinney dibuka kembali setelah 70 tahun kematiannya oleh seorang sejarawan lokal yang meneliti ulang kasus ini. Bukti-bukti baru diperkenalkan dalam sidang pengadilan, termasuk kesaksian saudara-saudara Stinney yang menyatakan bahwa mereka bersama Stinney pada saat pembunuhan terjadi dan bahwa Stinney tidak bersalah.

Pada 17 Desember 2014, hakim membatalkan pengakuan Stinney dan mengakui bahwa pengadilan Carolina Selatan tidak memberikan keputusan yang adil pada tahun 1944, sehingga mengakibatkan kematian seorang anak yang tidak bersalah. Stinney mengaku karena mendapat tekanan.

Kisah Stinney adalah contoh nyata dari ketidakadilan rasial yang ada di masa lalu Amerika Serikat. Meskipun saat ini isu SARA menjadi topik perdebatan yang penting dan diperjuangkan, perbedaan perlakuan rasial yang dahulu ada di negara ini sangat mencolok.

Baca Juga: Sejarah DIY: Etnis Tionghoa tidak boleh memiliki aset dan tanah, ternyata ini alasannya

Alcolu, Carolina Selatan, tempat Stinney lahir dan tinggal dengan keluarganya, dulunya adalah sebuah kota kecil yang dibagi oleh rel kereta api. Warga kulit hitam tinggal di satu sisi, sementara warga kulit putih tinggal di sisi lainnya. Pabrik di kota itu, tempat orang tua Stinney bekerja, mayoritas diisi oleh pekerja berkulit hitam.

Kisah Stinney telah menarik perhatian masyarakat Amerika Serikat, termasuk penulis novel dan produser film. Kasus ini menjadi dasar untuk novel "Carolina Skeletons" (1988) karya David Stout, yang kemudian meraih Penghargaan Edgar Allan Poe untuk Novel Pertama Terbaik tahun 1989.

Dalam novel ini, David Stout mengganti nama Stinney menjadi Linus Bragg dan menyatakan bahwa Stinney tidak bersalah. Novel ini kemudian diadaptasi menjadi sebuah film dengan judul yang sama, disutradarai oleh John Erman, dengan Kenny Blank memerankan peran Stinney/Bragg, dan Lou Gossett, Jr. memerankan adik laki-laki Stinney/Bragg yang bernama James.

Pada tahun 1991, Kenny Blank mendapat nominasi Penghargaan Artis Muda untuk Aktor Muda Terbaik dalam sebuah Film Televisi berkat perannya sebagai Stinney/Bragg.***

 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jaka LI

Sumber: Yogad Alien Channel

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X