Namun, pandangan Anies Baswedan ini tak luput dari tanggapan beragam.
Baca Juga: Anies Baswedan ziarah Kerajaan Mataram Islam, terima Cakra dengan ukiran bahasa arab
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, berpendapat bahwa salam merdeka seharusnya dengan tangan mengepal, bukan tangan terbuka.
Bagi Hasto, tangan mengepal mencerminkan semangat juang dan gotong royong, serta perlawanan terhadap kapitalisme dan imperialisme.
Menurut laman munasprok.go.id, salam nasional "Merdeka" dengan tangan terbuka telah diresmikan melalui Maklumat Pemerintah pada tanggal 31 Agustus 1945, dan mulai berlaku efektif pada 1 September 1945.
Baca Juga: Dapat dukungan, Anies Baswedan dikunjungi oleh Forum Habaib dan Keluarga Pendiri NU
Proses peringatan tersebut melibatkan pengangkatan tangan setinggi bahu, dengan telapak tangan menghadap ke muka dan diiringi dengan pekikan "Merdeka".
Memekikkan merdeka dengan tangan terbuka, seperti yang dianjurkan oleh Anies Baswedan, bukanlah sekadar tindakan seremonial.
Ia merupakan simbol keterbukaan, persatuan, dan semangat perjuangan yang diwariskan oleh Bung Karno bagi generasi sekarang.
Dalam era dinamis ini, pemahaman atas simbol-simbol sejarah seperti ini menghubungkan masa lalu dengan masa depan, dan merangkul semangat persatuan yang menjadi pondasi bangsa Indonesia.***
Artikel Terkait
Dapat dukungan, Anies Baswedan dikunjungi oleh Forum Habaib dan Keluarga Pendiri NU
Anies Baswedan ziarah Kerajaan Mataram Islam, terima Cakra dengan ukiran bahasa arab
Potensi penjegalan Capres dalam Pilpres 2024, Anies: Ini adalah hal yang biasa
Rayakan kemerdekaan, Anies Baswedan ikut lomba 17 Agustus bersama warga Lebak Bulus
Anies Baswedan dan Partai Demokrat semakin mesra, kini Anies kunjungi Museum SBY-ANI