Anies Baswedan ziarah Kerajaan Mataram Islam, terima Cakra dengan ukiran bahasa arab

JAKARTA INSIDER - Kehadiran bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan di Kompleks Makam Raja-raja Mataram Islam, Kotagede, Yogyakarta, pada Minggu, 12 Agustus 2023, menjadi momen bersejarah yang menggugah kenangan masa kejayaan Kerajaan Mataram Islam di bawah kepemimpinan Sultan Agung pada tahun 1627.

Ziarah yang dilakukan Anies Baswedan ke Makam para raja tersebut memberikan pesan mendalam bagi masyarakat Kotagede, sebuah pesan yang mengandung makna besar bagi masa depan bangsa.

Kompleks Makam Raja-raja Mataram Islam, khususnya di Kota Gede, adalah saksi bisu dari peradaban yang mengalir dalam darah para penguasa hebat masa lalu.

Makam ini adalah tempat peristirahatan terakhir para raja yang membawa pencerahan dan kemajuan bagi bangsa.

Baca Juga: Dapat dukungan, Anies Baswedan dikunjungi oleh Forum Habaib dan Keluarga Pendiri NU 

Sejarah panjang ini membawa kita ke jaman keemasan Mataram Islam, ketika Kotagede menjadi pusat peradaban yang menginspirasi banyak orang.

Berabad-abad telah berlalu, namun pesan-pesan dan nilai-nilai dari masa tersebut tetap relevan dan harus diwarisi oleh generasi mendatang.

Dalam perjalanannya di Kompleks Makam tersebut, Anies Baswedan tak hanya sekedar berziarah semata, melainkan juga mengambil makna yang dalam dari pesan-pesan yang disampaikan oleh para raja yang bersemayam di sana.

Di sini, kita melihat kehadiran seorang pemimpin yang berusaha memahami sejarah dan nilai-nilai yang ada dalam konteks modern.

Baca Juga: Anies Baswedan diundang untuk ibadah Haji oleh kerajaan Arab Saudi, berjabat tangan dengan Mohammed bin Salman

Seperti yang diungkapkan oleh Priyo Salim, perwakilan tokoh masyarakat Kota Gede, Cakra yang diterima oleh Anies adalah simbol kenang-kenangan yang mengandung pesan mendalam.

Pesan ini adalah warisan berharga yang diharapkan dapat terus ditanamkan dan dihayati oleh pemimpin-pemimpin masa depan.

Anies Baswedan adalah tokoh masyarakat yang telah dikenal dengan sifat-sifat kepemimpinan yang mendasari tindakannya, seperti sifat Al Malik dan Ar Rahman.

Al Malik, yang berarti Sang Raja, melambangkan otoritas dan keadilan dalam kepemimpinan.