Sebagian dari mereka terlibat dalam kegiatan prostitusi, dengan alasan keluarga yang sulit.
Baca Juga: Malaysia dukung Palestina dengan membuka donasi kemanusiaan di tengah konflik dengan Israel
Salah satu anggota Gyeongui Line Kids yang ditemui oleh reporter mengungkapkan bahwa dia terlibat dalam prostitusi karena harus mengatasi utang ayahnya.
Fenomena ini menunjukkan bagaimana masalah keluarga dan lingkungan sosial dapat mempengaruhi perilaku remaja.
Para ahli menggarisbawahi pentingnya keluarga dan lingkungan sekolah sebagai jaringan keamanan emosional bagi remaja.
Dr. Park Jong-seok, direktur Departemen Psikiatri Guro Yonsei Bom, mengatakan bahwa fenomena seperti ini sering kali muncul karena kurangnya perhatian emosional di lingkungan keluarga dan sekolah.
Dia menekankan perlunya layanan konseling yang berkelanjutan dan pemantauan kasus oleh para ahli komunitas untuk membantu remaja yang terlibat dalam perilaku yang merugikan.***
Artikel Terkait
Kisah unik di balik syuting iklan, maestro akting Reza Rahardian merasa insecure karena retake berulang kali
Malaysia dukung Palestina dengan membuka donasi kemanusiaan di tengah konflik dengan Israel
Modus keluarga etnis Arab di Satrio Kuningan: Meminta sedekah uang makan dengan tampilan kaya
Dibalik lancarnya perjalanan kereta api: Peran heroik PPJ dan teknologi canggih KAI
Sejarah Bandara Soekarno Hatta, dari pengganti Kemayoran hingga kemegahan terminal terbaru