JAKARTA INSIDER - Perubahan zaman dari manual menuju era digitalisasi sangat massif dan terus berkembang.
Saat ini sudah merambah dunia pendidikan Islam, khususnya pondok pesantren (ponpes).
Program Pesantren Go Digital (PGD) dari pemerintah ini berkerja sama dengan Telkom (BUMN), dan telah diluncurkan sejak tahun 2021.
Baca Juga: Ngeri! 10 tanda kiamat menurut hadist, nomor 5 sudah terjadi di Arab Saudi
Dilansir JAKARTA INSIDER dari kantor berita Antara pada Rabu (11/1/2023), berikut deretan manfaat yang didapatkan bila sudah menjadi member PGD; layanan kartu santri, website builder, e-commerce, dakwah digital, dan konektivitas dengan masyarakat global.
Squad Leader Pesantren Go Dogital Telkom Hani Buntari, dalam penjelasan tertulisnya menuturkan, Kartu Santri memudahkan administrasi dan transaksi santri di lingkungan pesantren.
Website builder mendorong pesantren memiliki websitenya sendiri untuk berinteraksi dengan masyarakat global.
Baca Juga: Komisaris HAM PBB kutuk eksekusi mati di Iran dan desak Presiden Ebrahim Raeisi segera hentikan demonstrasi
Kemudian, e-Commerce dapat memasarkan produk unggulan pesantren secara online maupun offline, dan layanan dakwah digital menjadikan santri sebagai kontributor eksklusif untuk video dakwah, dan konektivitas agar pesantren terhubung ke internet.
"Pesantren yang sudah adopsi Kartu Santri, jadi tahu preferensi santri saat bertransaksi di kantin atau koperasi pesantren. Mereka jadi bisa memperkirakan apa saja jajanan yang harus banyak disiapkan. Masalah klise seperti uang santri hilang pun berkurang banyak, setelah adopsi kartu cashless ini," jelas Hani Buntari.
Kartu digital Santri juga memudahkan koordinasi pihak pesantren dengan orangtua santri.
Juga, pengelolaan keuangan institusi pesantren yang sebelumnya dikelola manual, telah berubah pengelolaannya lebih digital.
Lebih lanjut kata Hani, santri yang sudah menguasai ilmu Islam, jadi lebih percaya diri dengan menguasai ilmu digital.
Untuk diketahui, saat ini ponpes yang mengikuti program literasi digital sudah mencapai 1.615 pesantren.
Seribuan ponpes itu telah berhasil membangun web pesantrennya, dan melahirkan lebih dari 2.000 santri digital, serta 2.615 pengguna Kartu Santri dari sedikitnya 13 pesantren se-Indonesia.
Artikel Terkait
Tiko mengaku diterlantarkan ayahnya, Uri Mudjiastuti tak terima dan ungkap fakta sebenarnya: Itu salah mereka!
Kondisi terkini Ibu Eny mulai membaik, Tiko sudah boleh menjenguk? Ini kata pihak RS
Viral wanita bernyanyi dangdut dan berjoget di samping Ustadz dan di depan para jamaah pria. Netizen: Stres...
Komisaris HAM PBB kutuk eksekusi mati di Iran dan desak Presiden Ebrahim Raeisi segera hentikan demonstrasi
Ngeri! 10 tanda kiamat menurut hadist, nomor 5 sudah terjadi di Arab Saudi