Telah dipakai sejak 1977, Teknologi Modifikasi Cuaca awalnya untuk mendukung pertanian. Ide Presiden Soeharto

photo author
- Selasa, 3 Januari 2023 | 10:02 WIB
Ilustrasi. Petugas memasukkan garam ke dalam pesawat untuk persemaian garam dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Skadron Udara 2, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (28/12/2022). TMC sudah digunakan di Indonesia sejak 1977
Ilustrasi. Petugas memasukkan garam ke dalam pesawat untuk persemaian garam dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Skadron Udara 2, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (28/12/2022). TMC sudah digunakan di Indonesia sejak 1977

JAKARTA INSIDER - Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) baru-baru ini menjadi perbincangan hangat. Sesungguhnya, teknologi modifikasi cuaca bukan barang baru bagi Indonesia.

Teknologi Modifikasi Cuaca telah dijalankan di Indonesia sejak 1977. Ketika itu dikenal dengan istilah hujan buatan.

Ide membuat Teknologi Modifikasi Cuaca muncul saat Presiden Soeharto melihat pertanian di negara Thailand yang cukup maju.

Setelah diamati, majunya pertanian Thailand disebabkan karena suplai kebutuhan air pertanian dibantu oleh Teknologi Modifikasi Cuaca.

Baca Juga: BNPB dan BRIN lakukan modifikasi cuaca di wilayah ini untuk kurangi dampak cuaca ekstrim jelang tahun 2023

Kemudian, Presiden Soeharto mengutus Menristek BJ Habibie untuk mempelajari Tekonolgi Modifikasi Cuaca.

Pada 1977, proyek percobaan hujan buatan dimulai. Waktu itu pelaksanaannya masih didampingi asistensi dari Thailand.

Fokusnya untuk mendukung sektor pertanian dengan cara mengisi waduk-waduk strategis baik untuk kebutuhan PLTA atau irigasi.

Melansir Indonesiabaik.id, Kepala Laboratorium Pengelolaan Teknologi Modifikasi Cuaca BRIN Budi Harsoyo menyebutkan, setelah melakukan percobaan hujan buatan 1977, baru tahun 1978 Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berdiri.

Baca Juga: Meski cuaca ekstrem, pemerintah terus bangun hunian tetap untuk korban gempa Cianjur

Kala itu, proyek hujan buatan saat itu berada pada Direktorat Pengembangan Kekayaan Alam (PKA).

Tahun 1985, berdiri UPT Hujan Buatan berdasarkan SK Menristek/Ka BPPT nomor 342/KA/BPPT/XII/1985.

Lalu pada 2015, mulai dikenal istilah teknologi modifikasi cuaca sesuai dengan Peraturan Kepala BPPT 10/2015 yang mengubah nomenklatur UPT Hujan Buatan menjadi Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca.

Baca Juga: Akibat cuaca ekstrem, harga ikan di beberapa tempat pelelangan ikan melonjak. Sekilo Tengiri sampai 150ribu!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: indonesiabaik.id

Tags

Rekomendasi

Terkini

8 Fakta China Hidup di Teknologi Masa Depan

Selasa, 23 September 2025 | 15:59 WIB

Daftar Jet Tempur Tercepat di Dunia, Rusia Paling Unggul

Minggu, 21 September 2025 | 09:44 WIB
X