JAKARTA INSIDER - Smartphone merek Oppo di kuartal kedua 2022 berhasil menguasai pangsa pasar 20,6 persen dengan jumlah pengiriman 2 juta unit. Lebih tinggi jika dibandingkan kuartal kedua 2021, 19,1 persen.
Di kuartal pertama 2022, penjualan Oppo anjlok. Hanya 3,7 persen. Menurut International Data Center (IDC), hal ini terjadi karena vendor lain telah memperluas portofolio 5G qpada kuartal pertama 2022.
Sepanjang 2021, Oppo tercatat mendominasi pengiriman smartphone di Indonesia. Oppo mengirimkan 8,5 juta unit smartphone ke Indonesia dengan pangsa pasar 20,8 persen.
Baca Juga: Promo 11.11, dapatkan harga spesial dari POCO M5s, berikut spesifikasinya!
Jumlah pengiriman ini, naik 3,5 persen (year-on-year/yoy), dibandingkan 2020 di mana Oppo mengirimkan 8,2 juta unit. Sekali pun pengiriman smartphone naik di 2021, pangsa pasar Oppo turun jika dibandingkan 2020, yang mencapai 22,3 persen.
Sementara itu, merek Samsung tercatat mengirimkan smartphone sebanyak 1,9 juta unit pada kuartal II-2022. Kemudian Vivo mengirimkan 1,7 juta unit smartphone. Diikuti Xiaomi dan Realme yang mencatatkan pengiriman smartphone masing-masing sebanyak 1,5 juta unit dan 1,3 juta unit pada periode sama.
Secara kumulatif, jumlah pengiriman smartphone di Indonesia menurut IDC mencapai 9,5 juta unit pada kuartal II-2022. Capaian itu turun 10 persen.
Meningkatnya biaya perjalanan mudik pada 2022 membuat masyarakat lebih sedikit membelanjakanbarang elektronik atau smartphone dibanding tahun lalu.
Vanessa Aurelia, Associate Market Analyst IDC Indonesia mengatakan penurunan ini diakibatkan belanja konsumen bergeser ke area lain seperti makanan dan transportasi, seiring dengan aktivitas yang kembali normal. Kenaikan harga barang memaksa masyarakat memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan primer.
Baca Juga: POCO M5 Series unggulkan performa multimedia dan hiburan resmi hadir di Indonesia
IDC memperkirakan pasar smartphone tidak akan mengalami peningkatan di semester II-2022 karena faktor ekonomi makro, seperti inflasi, pergerakan nilai tukar mata uang, peningkatan suku bunga, dan kenaikan harga bahan bakar yang mengikis daya beli konsumen.
Artikel Terkait
Persiapan KTT G20 Kanselir Jerman Olaf Scholz fix datang ke Indonesia
Dukung kelancaran transportasi KTT G20 di Bali, DAMRI operasikan 24 bus listrik, lihat rutenya
Sejarah Islam, pengakuan Barat terhadap kegemilangan peradaban Khilafah
Jadi saksi kasus trading Net89, Taqy Malik: Uangnya untuk pembangunan masjid
Ilmu parenting, 3 tips agar anak mau mendengarkan nasihat orangtua