Dengan jumlah penonton yang signifikan tersebut bangsa Indonesia dapat bersaing dalam membuat konten-konten yang berkualitas dan bisa ditonton oleh masyarakat luas.
Pemerintah melalui Kementerian BUMN juga terus mendorong tumbuhnya konten-konten lokal yang berkualitas.
Hal itu diwujudkan dengan upaya memberikan penghargaan kepada musik dangdut di Indonesia.
"Saya ingin penghargaan kepada insan musik dangdut tak hanya sekadar wacana," ujar Erick Thohir.
"Tidak ada alasan bagi bangsa Indonesia untuk tidak bisa menjadi negara popular culture," lanjutnya.
Eks Presiden Inter Milan itu mengingatkan waktu bagi Indonesia menjadi popular culture terbatas yakni hingga tahun 2038.
Baca Juga: Pertemuan Erick Thohir dan Presiden FIFA pasca tragedi Kanjuruhan: poin 4 lebih menarik
Jika waktu tersebut terlampaui, maka Indonesia akan kehilangan momentum yang sangat berharga.***