Mereka menerima pesan email dari Apple Inc. pada November 2021 yang memberi tahu bahwa para pejabat Indonesia menjadi korban “serangan siber yang disponsori suatu negara”.
Namun, NSO Group membantah perangkat lunak perusahaan mereka terlibat dalam penargetan pejabat Indonesia.
Baca Juga: 4 Alasan suami Anda sulit lepas dari selingkuhan alias pelakor, menurut ahli spiritual Kang Sudiro
Lantas, bukan berarti mata-mata penyerang Airlangga dan kawan-kawan berasal dari NSO Group maupun Israel. Karena, Pegasus bisa digunakan oleh siapa saja yang telah membeli spyware itu.
Di sisi lain, pihak perusahaan mengaku bahwa mereka tidak mengoperasikan Pegasus, tidak memiliki visibilitas terhadap penggunaannya, dan tidak mengumpulkan informasi tentang pelanggan.
Hal serupa terjadi di Meksiko pada Oktober 2022. Pegasus, spyware yang pernah digunakan oleh pemerintah setempat untuk keperluan tertentu, menginfeksi ponsel milik tiga aktivis hak asasi manusia. Ini kemudian berujung pada investigasi terhadap Presiden Andres Manuel Lopez Obrador.
Baca Juga: 7 Rekomendasi bisnis waralaba modal di bawah Rp5 juta, dijamin cuan dan cepat balik modal
Untuk diketahui, pegasus tidak hanya kontroversial, tetapi juga sangat mahal. Pada 2016, biayanya mencapai $ 650.000—ditambah biaya penyiapan $ 500.000—untuk menginstal Pegasus di 10 unit smartphone.***