teknologi

Jejak Spyware Pegasus di Indonesia, beberapa pejabat penting pernah jadi korban

Minggu, 18 Juni 2023 | 08:07 WIB
Spyware Pegasus pernah menargetkan beberapa pejabat penting Indonesia

JAKARTA INSIDER - Spyware Pegasus buatan Israel ternyata telah digunakan di Indonesia sejak 2018, demikian menurut hasil investigasi IndonesiaLeaks yang diterbitkan pada hari Senin (12/6/2023) pekan ini.

Menurut laporan invetigasi tersebut, selain Indonesia, Meksiko, dan AS, keberadaan Spyware Pegasus juga terdeteksi di berbagai belahan dunia seperti Ghana, Thailand, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kazakhstan, Bahrain, India, Maroko, Rwanda, serta Azerbaijan.

Temuan IndonesiaLeaks ini memperkuat berita reuters.com edisi 30 September 2023, yang menyebutkan belasan pejabat senior pemerintah dan militer Indonesia diduga menjadi sasaran perangkat lunak mata-mata bikinan Israel bernama Spyware Pegasus.

Baca Juga: Mengenal anemia aplastik, penyakit langka yang diidap Babe Cabita

Spyware Pegasus merupakan aplikasi seluler yang dirancang untuk menyusup ke perangkat iOS, Android, Blackberry, Windows, hingga Symbian untuk diam-diam mengumpulkan informasi meski tanpa klik sekalipun.

Tak main-main, Spyware Pegasus ini memiliki kemampuan pengumpulan data yang luas,  mulai dari membaca teks dan email, memantau penggunaan aplikasi, melacak lokasi, serta mengakses mikrofon dan kamera dari sebuah gadget.

Pegasus mulanya dikembangkan secara komersial pada 2010 oleh NSO Group untuk memerangi teror dan kejahatan seperti pencucian uang, prostitusi, dan narkoba. Perusahaan itu mengklaim produknya dijual eksklusif kepada lembaga keamanan dan penegak hukum pemerintah, menurut britannica.com.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jabodetabek hari ini Minggu 18 Juni 2023, BMKG: Jakarta berselimut awan, Depok hujan

Namun, spyware tersebut justru disalahgunakan sebagai senjata dunia maya dalam serangan spionase yang kontroversial terhadap tokoh politik, jurnalis, serta pemimpin masyarakat sipil lainnya. Sebagai spyware yang bisa berjalan tanpa klik, Pegasus dapat dipasang di smartphone target tanpa korban perlu melakukan tindakan apa pun.

Melansir dari avast.com, spyware Pegasus berpotensi menyebar melalui serangan phishing di mana korban dikirimi pesan teks berisi tautan yang tampak resmi.

Jika target berhasil terpancing untuk mengklik tautan tersebut, ponsel mereka akan terinfeksi Pegasus. Data dan informasi yang dikumpulkan sangat mungkin untuk masuk ke server cloud NSO Group walau pihak perusahaan telah membantah hal itu.

Baca Juga: Prediksi laga Timnas Indonesia vs Argentina tanpa Messi, Towel: Pasti kadarnya berkurang, bukan 2 karat lagi

Jejak Pegasus di Indonesia

Di Indonesia, Spyware Pegasus diketahui sempat menargetkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, personel militer senior, dua diplomat regional, serta seorang penasihat di Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri.

Halaman:

Tags

Terkini

8 Fakta China Hidup di Teknologi Masa Depan

Selasa, 23 September 2025 | 15:59 WIB

Daftar Jet Tempur Tercepat di Dunia, Rusia Paling Unggul

Minggu, 21 September 2025 | 09:44 WIB