JAKARTA INSIDER - NASA dan mitra-mitranya telah mengembangkan model komputer baru yang menggunakan kecerdasan buatan (AI).
Teknologi terbaru NASA ini dapat memprediksi terjadinya dan dampak dari badai solar di Bumi.
Model ini menggabungkan AI dengan data satelit NASA untuk menganalisis angin surya dan memberikan peringatan 30 menit sebelum badai menerjang lokasi mana pun di Bumi.
Baca Juga: Mengejutkan, ternyata musik di film Buya Hamka digarap langsung oleh Purwacaraka, direkam di Eropa!
Ini dapat membantu mencegah dampak yang parah pada jaringan listrik dan infrastruktur kritis lainnya.
Model DAGGER (Deep Learning Geomagnetic Perturbation) menggunakan AI untuk memprediksi gangguan geomagnetik global yang disebabkan oleh badai solar secara cepat dan akurat.
Dilansir oleh Jakarta Insider melalui laman resmi NASA.
Baca Juga: Artis papan atas promosikan game online, ternyata game illegal yang dilarang pemerintah
DAGGER diuji dengan dua badai geomagnetik yang terjadi pada tahun 2011 dan 2015 dan berhasil memprediksi dampak badai di seluruh dunia.
Badai solar menjadi ancaman yang semakin meningkat bagi dunia yang bergantung pada teknologi.
Badai solar yang merusak pada tahun 1989 menyebabkan pemadaman listrik di Quebec selama 12 jam.
Baca Juga: Harus menempuh perjalanan berjam-jam, warga Jabodetabek berjuang melawan pekerjaan demi penghasilan