3 Dampak bahaya Artificial Intelligence, perang nuklir hingga pandemi global

photo author
- Sabtu, 8 Juli 2023 | 14:55 WIB
Ilustrasi. Teknologi Artificial Intelegence (AI) telah merambah ke seluruh sendi kehidupan manusia, alih-alih menggusur profesi pekerjaan yang ada.
Ilustrasi. Teknologi Artificial Intelegence (AI) telah merambah ke seluruh sendi kehidupan manusia, alih-alih menggusur profesi pekerjaan yang ada.

Ada anggapan yang berkembang bahwa AI merupakan ancaman bagi beberapa pekerjaan. Abhishek Gupta, pendiri Institut Etika AI Montreal, mengatakan bahwa hilangnya pekerjaan akibat AI adalah ancaman eksistensial yang paling realistis, langsung, dan mendesak.

Para CEO mulai berbicara terbuka tentang rencana mereka untuk menggunakan AI. Misalnya, CEO IBM, Arvind Krishna, baru-baru ini mengumumkan bahwa perusahaan akan memperlambat rekrutmen untuk peran yang dapat digantikan oleh AI.

Baca Juga: Bikin nyesek! Ternyata tato bergambar perempuan di punggung Rendy Kjaernett bukan wajah istrinya, tapi...

(2) Keluar dari Kendali

Salah satu risiko yang sering disebut adalah AI yang keluar dari kendali penciptanya. AI memiliki tingkat kecerdasan yang setara atau bahkan lebih tinggi daripada manusia dalam berbagai tugas.

Sistem AI saat ini tidak hidup, tetapi diciptakan untuk meniru kecerdasan manusia. Misalnya, ChatGPT dibuat untuk memberikan pengalaman percakapan dengan manusia, kata Janis Wong dari Alan Turing Institute.

Para ahli berbeda pendapat tentang bagaimana sebaiknya mendefinisikan AGI, tetapi mereka umumnya sepakat bahwa teknologi potensial ini membawa bahaya bagi manusia dan perlu diteliti dan diatur dengan baik. Contoh paling nyata dari bahaya ini adalah persaingan militer antar negara.

Dalam skenario masa depan di mana kita memiliki sistem yang lebih pintar daripada manusia, kemungkinan besar sistem tersebut akan kehilangan kendali dan bisa berakhir dengan membunuh semua orang.

Baca Juga: Profil dan fakta menarik Lady Nayoan, istri Rendy Kjaernett yang bongkar selingkuh suaminya dengan Syahnaz

(3) Bias AI

Jika sistem AI digunakan untuk membantu membuat keputusan yang memengaruhi masyarakat luas, bias sistematis dapat menjadi risiko serius, menurut para ahli yang diwawancarai oleh Business Insider.

Telah terjadi beberapa contoh bias dalam sistem AI generatif, termasuk versi awal ChatGPT. OpenAI telah menambahkan pembatasan lebih lanjut untuk membantu ChatGPT menghindari jawaban yang bermasalah ketika pengguna meminta konten yang menyinggung.

Baca Juga: Bukan Rendy Kjaernett, ini nama asli suami Lady Nayoan yang ketahuan selingkuh dengan Syahnaz Sadiqah

Pengertian Artificial Intelligence

Artificial Intelligence atau AI secara harfiah merupakan kecerdasan buatan. Untuk makna yang lebih luasnya, artificial intelligence adalah simulasi dari kecerdasan buatan yang dimiliki oleh manusia yang dibuat dengan mesin dan diprogram layaknya bisa berpikir seperti manusia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: Business Insider, BTV

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

8 Fakta China Hidup di Teknologi Masa Depan

Selasa, 23 September 2025 | 15:59 WIB

Daftar Jet Tempur Tercepat di Dunia, Rusia Paling Unggul

Minggu, 21 September 2025 | 09:44 WIB
X