JAKARTA INSIDER - China memamerkan drone seukuran nyamuk yang terkenal canggih dan sangat kecil.
Peneliti dari National University of Defence Technology (NUDT) memamerkan drone tersebut dan sejumlah perangkat canggih lainnya dalam segmen yang ditayangkan di stasiun televisi nasional China CCTV 7 akhir pekan lalu.
"Di tangan saya adalah robot yang mirip nyamuk. Robot bionik mini seperti ini sangat cocok untuk pengintaian dan misi khusus di medan perang," kata Liang Hexiang, seorang mahasiswa di NUDT, kepada CCTV, seperti dikutip dari South China Morning Post
Drone tersebut memiliki bodi utama seperti stik yang panjangnya sekitar 2cm dengan bobot hanya 0,3 gram.
Di sisi kiri dan kanannya terdapat dua sayap kecil dengan struktur mirip seperti daun, dan di bagian bawahnya terdapat tiga 'kaki' yang sangat kecil.
Sayap tersebut diklaim dapat dikepakkan hingga 500 kali per detik untuk menjaga drone tetap melayang di udara.
Tim NUDT juga mendemonstrasikan prototipe drone mini dengan empat sayap yang dapat dikontrol menggunakan ponsel.
Walau ukurannya kecil, drone ini dilengkapi sejumlah sensor yang dirancang untuk pengawasan rahasia dan operasi militer lainnya.
Jenis sensor yang digunakan dan data yang dikumpulkan tidak dijelaskan secara gamblang, namun pakar mengatakan ukurannya yang sangat kecil membuat drone ini sulit dideteksi menggunakan sistem radar konvensional.
Baca Juga: 7 HP Android Murah RAM Besar Terbaik 2025 Mulai 1 Jutaan di Shopee
Drone berukuran mikro memang sudah menjadi hal yang lumrah di medan perang. Sejumlah negara mulai menjajaki atau bahkan sudah mengerahkan teknologi serupa di lapangan.
Salah satu contohnya adalah Black Hornet, drone berbentuk helikopter seukuran telapak tangan buatan Norwegia yang dilengkapi kamera dan sensor thermal.
Artikel Terkait
3 Jenis Puasa Sunnah di Bulan Muharram yang Dianjurkan Rasulullah SAW
10 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
7 HP Android Murah RAM Besar Terbaik 2025 Mulai 1 Jutaan di Shopee
Mahkamah Konstitusi putuskan Pemilu Nasional dan Daerah tahun 2029 bakal dipisah, tak lagi digelar secara bersamaan
Mahkamah Konstitusi menjawab alasan Pemilu Nasional dan Daerah yang akan dipisah, sebut ingin mengurangi rasa jenuh Pemilih