JAKARTA INSIDER - Sebuah kisah mengejutkan menggemparkan jagat maya setelah Dedeq Emesh, seorang warganet, menceritakan pengalamannya ditipu oleh teman sendiri yang merupakan Team Leader Shopee di Jogja.
Kejadian ini menimbulkan tanda tanya besar terkait transparansi bisnis dalam layanan pembayaran Spaylater yang belakangan ini semakin populer di kalangan pengguna e-commerce.
Dalam pengakuannya di Twitter, Dedeq Emesh mengungkap bagaimana ia diperalat untuk membeli barang melalui platform Shopee dan membayarnya dengan menggunakan layanan Spaylater.
Namun, kendati barang dikirim ke alamat lain, ia tetap terikat dengan tagihan selama 12 bulan dengan janji bahwa tagihan tersebut akan dihapus dari sistem.
Namun, nyatanya setelah tiga bulan berjalan, tagihan tersebut masih belum terhapus dan malah ia mendapat tuntutan pembayaran baru.
Menurut Dedeq Emesh, "Sampe 27 July aku disuruh begadang. Mana besok harus kerja. DAN ZONK BABIK."
Baca Juga: Modus penipuan terbaru, mengaku dari Shopee, UMKM dipasang stiker QRIS tanpa persetujuan
Dia juga menambahkan bahwa "AKU SUDAH MUAK DENGAN TEROR DARI BANYAK NOMOR. TERIMA KASIH ATAS BLACKLISTNYA NAMAKU DI BANK INDONESIA."
Dalam tindak lanjutnya, Dedeq Emesh telah menghubungi pihak Shopee melalui email dan telah mengirimkan informasi tersebut ke alamat rumah orang tua temannya.
Ia berharap agar kasus ini dapat ditangani secara serius oleh pihak berwenang terkait.
Baca Juga: Kontroversi Shopee Live dibalik gemerlap selebriti, kekecewaan penjual terungkap!
Namun, tanggapan dari pihak terkait, terutama dari Shopee sendiri, masih menunggu kejelasan.
Belum ada pernyataan resmi yang dikeluarkan terkait tindak lanjut dari permasalahan ini.
Artikel Terkait
Kontroversi Shopee Live dibalik gemerlap selebriti, kekecewaan penjual terungkap!
Waspada! Modus penipuan e-commerce baru, kurir Grab minta retur laptop dengan dalih salah garansi
Permendag baru atur penjualan penjual luar negeri di e-Commerce termasuk Shopee, KPOPMERCH berhenti jualan