JAKARTA INSIDER - Pada Senin (4/9/2023), prajurit TNI dari Batalyon Infantri R 515/UYT Kostrad dan Pasukan Australia dari satuan 1st Armored Regiment RAAF Base Eidenburgh bersatu dalam Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield (SGS) 2023.
Bertempat di Pusat Latihan Pertempuran (PLP) 5 Marinir Baluran Asembagus Situbondo, Jawa Timur, keduanya menggelar latihan Field Training Exercise (FTX) yang penuh tantangan.
Tujuan utama dari latihan FTX ini adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan prajurit serta mengasah naluri tempur dari kedua negara yang berpartisipasi.
Baca Juga: Pengamanan ketat selama KTT ASEAN ke-43, Polri dan TNI pastikan rute pengawalan delegasi
Selain itu, latihan ini juga menekankan bagaimana mengatasi gangguan saat melaksanakan patroli, situasi yang bisa terjadi dalam konteks pertempuran nyata.
Dalam skenario latihan ini, para peserta diberikan tahapan-tahapan yang mencakup gerak maju dari daerah persiapan hingga pelaksanaan patroli.
Namun, yang membuat latihan ini semakin menarik adalah saat para prajurit mendapatkan gangguan dari pihak musuh dalam bentuk tembakan.
Langkah berikutnya yang dihadapi oleh prajurit adalah bagaimana mereka merespons tembakan dari lawan.
Dalam situasi ini, para prajurit harus menghilangkan diri untuk mencari perlindungan sebelum membalas tembakan dengan tepat dan efektif.
Dalam aksi menembak balas, prajurit bergerak maju dengan tekad bulat, terus menekan musuh, dan melewati pangkal serangan.
Baca Juga: Laksamana TNI budayawan Yudo Margono memukau dalam pagelaran wayang kulit di Mahkamah Agung RI
Ketika prajurit berhasil mendekati musuh dengan baik, mereka melanjutkan serangan dan akhirnya mengakhiri latihan dengan konsolidasi untuk memastikan tugas selesai dengan baik.
Sistem latihan FTX kali ini menggunakan konsep "force on force" atau pertempuran pasukan sendiri melawan pasukan sendiri untuk menciptakan situasi realistis.
Artikel Terkait
Kasus penganiayaan oknum TNI di aceh, Hotman Paris turun tangan sebagai pengacara keluarga
Warga Jakarta Selatan bernama Agus mengaku pernah jadi korban penculikan dan penganiayaan oknum anggota TNI
Laksamana TNI budayawan Yudo Margono memukau dalam pagelaran wayang kulit di Mahkamah Agung RI
Pengamanan ketat selama KTT ASEAN ke-43, Polri dan TNI pastikan rute pengawalan delegasi